Berdasarkan hadist riwayat Abu Dawud, umat muslim dianjurkan berpuasa sunnah di bulan-bulan mulia, hadist berbunyi sebagai berikut:
صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ
Artinya:
“Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah! Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah! Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah!”
Baca Juga: 10 Pantangan di Hari Imlek yang Tidak Boleh Dilakukan oleh Masyarakat Tionghoa
Sesuai yang dijelaskan dalam hadits di atas, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunnah di bulan-bulan mulia, termasuk Rajab.
Kapan saja jadwal puasa sunnah Rajab?
Ketetapan anjuran jumlah hari puasa si bulan Rajab, tidak ada keterangan secara rinci di Al-Quran dan hadits.
Namun puasa sunnah Rajab bisa dilakukan kapanpun dan berapapun jumlahnya selama masih dalam bulan Rajab
Baca Juga: Healing Artinya Apa? Kenali Tanda-tanda dan Cara Mengatasi
Bisa dilakukan di awal bulan, pertengahan, maupun akhir bulan Rajab. Begitupun dengan jumlah puasa sunnah Rajab bisa dilakukan satu hari, 3 hari, 7 hari, 10 hari, 15 hari, dan seterusnya.
Namun tidak dianjurkan melakukan puasa sunnah Rajab selama satu bulan penuh, sebab hukumnya makruh.
Penjelasan mengenai hal itu diriwayatkan oleh sebagian sahabat Rasulullah SAW.
وكره بعض الصحابة أن يصام رجب كله حتى لا يضاهي بشهر رمضان فالأشهر الفاضلة ذو الحجة والمحرم ورجب وشعبان
Baca Juga: Arti Ular Masuk Rumah Malam atau Siang Hari Menurut Islam, Benarkah Itu Jin?
Artinya:
"Sejumlah sahabat Rasulullah SAW menyatakan makruh puasa Rajab sebulan penuh agar tidak menyerupai Bulan Ramadhan. Bulan-bulan utama itu Dzulhijjah, Muharram, Rajab, dan Sya‘ban."