Mengerti.id – Berita mengenai dugaan plagiasi skripsi milik Cut Annisa Maulidya oleh pihak berinisial F salah satu alumni UNSADA ramai dibicarakan di media sosial X.
Cut Annisa Maulidya merupakan alumni Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia mengambil program studi Jepang. Ia telah menyelesaikan skripsinya pada tanggal 19 Juli 2010.
Pada akhir tahun 2023, Cut Annisa Maulidya baru mengetahui bahwa skripsinya tersebut diduga telah diplagiasi oleh salah satu alumni UNSADA yang berinisial F.
Padahal untuk membuat skripsi tersebut, alumni UI ini harus melakukan riset yang tak mudah. Pasalnya, tak mudah menemukan buku referensi terkait Okinawa di Indonesia.
Baca Juga: Trending di X, Ini Hukum Nazar Menurut Penjelasan Buya Yahya: Ternyata Itu Perbuatan Orang Pelit
Saat mengerjakan skripsi miliknya, Cut Anisa mengaku mendapat buku referensi untuk skripsinya dari Okinawakai dan teman-teman Eisa di Okinawa melalui senpainya.
Melalui akun X @ncutlgx59, ia juga mengungkap harus melakukan translate dari bahasa Jepang ke Indonesia untuk menyelesaikan skripsi tersebut.
Tak disangka, skripsi miliknya yang ditulis dengan susah payah dijiplak mulai dari abstrak hingga kesimpulan dan daftar pustaka.
Ia telah berusaha secara baik-baik menghubungi pihak F dan kampus UNSADA untuk menyelesaikan masalah ini melalui media sosial masing-masing.
Karena saat ini sedang mengerjakan tesis di Okinawa, Ia tidak bisa datang langsung untuk bertemu dengan semua pihak terkait. Lantas bagaimana tanggapan F dan kampus UNSADA?
Kronologi
Tahun 2010, Cut Annisa Maulidya membuat skripsi untuk memenuhi tugas akhir dengan judul Fenomena Tarian Eisa dalam Eisa Matsuri di Okinawa Jepang (Dinamika Ritual Keagamaan dan Budaya Populer).
Tahun 2013 ada mahasiswa Jurusan Sastra Jepang Universitas Darma Persada (UNSADA) berinisial F yang membuat skripsi dengan judul Perkembangan Eisa dan Timbulnya Pro Kontra Pada Masyarakat Okinawa.
Wanita yang akrab disapa Nisa ini menunjukan potret perbandingan daftar isi buatannya dengan milik F. Dilihat dari potret yang diunggah itu, daftar isi tersebut ternyata memiliki kesamaan yang sangat menonjol.
Tidak hanya daftar isi saja, abstraksi milik F juga sangat mirip dengan yang dibuat Nisa. F hanya memberikan tambahan kata saja.
Ia sempat menghubungi pihak F namun tanggapannya kurang mengenakan. Obrolannya dengan F juga diunggah di akun X pribadinya.