Mengerti.id - Wacana pemekaran Kabupaten Halmahera Selatan yang berada di Provinsi Maluku Utara terus mencuat dan menjadi perbincangan banyak orang.
Tujuan diadakannya pembentukan daerah baru yaitu dalam mempercepat pembangunan dan pemerataan kesejahteraan untuk warga masyarakat di daerah yang lebih terpencil.
Pembentukan daerah baru ini dimaksudkan agar meningkatkan suatu pelayanan masyarakat, pemerataan dalam hal pembangunan, dan mengelola sumber daya alam (SDA) yang lebih baik bagi daerah yang terkena terisolasi.
Daerah ini mempunyai luas wilayah yaitu 8.779,32 km², yang meliputi daratan Pulau Halmahera yang ada di bagian selatan (Gane Raya) dan berbagai gugus pulau yang berada di sekitarnya.
Secara administrasi, daerah ini memiliki 30 kecamatan, dengan jumlah penduduk pada 2020 sekitar 251.299 jiwa. Sedangkan, pada akhir 2023 lalu sekitar 255.384 jiwa. Untuk tahun 2025 ini belum ada data pasti terkait jumlah penduduk di daerah ini.
Hal ini menunjukkan jika daerah tersebut mempunyai pertumbuhan dan distribusi penduduk yang cukup rendah, terutama dalam wilayah pulau yang lebih kecil.
Ibukota dari daerah ini yaitu Labuha, yang berlokasi di Pulau Bacan dan juga ditunjuk sebagai ibukota Kecamatan Bacan.
Wacana pembentukan baru menjadi beberapa wilayah otonom baru telah mencuat dari beberapa tahun belakangan ini.
Lalu daerah apa saja yang membentuk daerah otonom baru? Terdapat tiga daerah yang diduga akan dilakukan pemisahan, adalah Gane Raya, Pulau Obi, dan Makian Kayoa, yaitu sebagai berikut:
1. Kabupaten Gane Raya
Kabupaten Gane Raya diantaranya adalah 7 kecamatan, meliputi Gane Barat, Gane Barat Selatan, Gane Barat Utara, Gane Timur, Gane Timur Tengah, dan Gane Timur Selatan.
2. Kabupaten Pulau Obi
Kabupaten Pulau Obi terbagi ke dalam 5 kecamatan, diantaranya Kecamatan Obi Tengah, Obi Utara, Obi Timur, Obi Selatan, dan Obi Barat. Luas daerah dari kabupaten pulau Obi yaitu 3048 km².
