Mengerti.id - Sabtu malam, 1 Oktober 2022, menorehkan sejarah kelam dalam sepak bola Indonesia.
Ratusan nyawa melayang akibat insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Ratusan nyawa melayang dalam peristiwa yang terjadi usai laga antara Arema FC dan Persebaya Surabaya malam itu.
Baca Juga: Imbas Kerusuhan di Kanjuruhan, Polri Mencopot Jabatan Kapolres Malang dan Memeriksa Puluhan Personel
Bahkan, dilaporkan 33 diantara korban tewas adalah anak-anak.
Tragedi Kanjuruhan ini pun masih menjadi perhatian masyarakat luas hingga hari ini, Selasa, 4 Oktober 2022.
Bahkan, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) menghentikan sementara BRI Liga 1 musim 2022 - 2023.
"Sementara kompetisi Liga 1 2022/2023 kita hentikan hingga waktu yang tidak ditentukan,” terang Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, Senin, 3 Oktober 2022, seperti dikutip Mengerti.id dari PMJ News.
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Mendunia, Manchester United hingga Liverpool Tulis Pesan Menyentuh
Pria yang akrab disapa Iwan Bule tersebut juga mengumumkan sanksi yang diberikan kepada Arema FC.
Selama sisa kompetisi BRI Liga 1 2022 - 2023, Arema FC dilarang menjadi tuan rumah.
"Kemudian tim Arema FC dilarang menjadi tuan rumah selama sisa kompetisi musim ini," lanjutnya.
Iwan Bula yang menyampaikan permintaan maaf, juga menegaskan bahwa Tragedi Kanjuruhan menjadi pelajaran besar bagi PSSI.