Mengerti.id - Umat Islam memasuki bulan Dzulhijjah 1445 H dengan penuh khidmat. Pada momen ini terdapat hari istimewa, salah satunya yaitu adalah hari Arafah.
Hari kesembilan bulan Dzulhijjah ini menjadi momen penting bagi jamaah haji yang melaksanakan wukuf di Padang Arafah serta umat Islam lainnya yang disunnahkan untuk berpuasa.
Bulan ini kita dikenal sebagai waktu yang istimewa, dimana doa-doa mustajab dan akan langsung dikabulkan oleh Allah SWT.
Pada momen ini, umat Islam juga dianjurkan untuk melakukan Sunnah berupa puasa untuk menghapus dosa-dosanya yang telah berlalu.
Namun dibalik keistimewaan Hari Arafah, bagaimana sejarah dan asal usul momen mulia ini?
Sejarah Hari Arafah
Melansir unggahan NU Online pada 15 Juni 2024, Imam Ar-Razi mengatakan jika sejarah Hari Arafah memiliki pandangan berbeda-beda.
Menurutnya, asal usul momen ini salah satunya adalah kisah pertemuan Nabi Adam dan Sayyidah Hawa setelah diusir dari surga.
Momen tersebut menandai keberadaan mereka di Arafah dan menjadi dasar nama "Arafah" yang berarti pengetahuan atau kebersamaan.
Pada hari yang sama, Nabi Adam menerima ajaran dari Malaikat Jibril mengenai tata cara ibadah haji.
Ar-Razi juga menyebut jika sejarah Hari Arafah ini bermula dari zaman Nabi Ibrahim AS dan putranya.
Kala itu Nabu Ibrahim AS diperintahkan Allah untuk mengorbankan putranya yang tak lain adalah Nabi Ismail, peristiwa ini menguji keimanan dan ketaatan keduanya.
Dengan keimanan dan ketaatan yang dimiliki Ibrahim dan Ismail, pada saat itu juga mereka menuruti apa yang diperintahkan oleh Allah SWT.
Namun, keajaiban akhirnya datang, Allah kemudian menggantinya dengan seekor domba sebagai bukti pengabdian mereka yang luar biasa.