Mengerti.id – Setiap muslim biasanya setelah menjalankan kewajiban berpuasa sebulan di bulan Ramadhan pasti akan merayakan hari raya idul fitri di satu Syawal.
Tapi tak jarang ada sebagian muslim yang masih melanjutkan puasanya saat di bulan Syawal.
Mereka beranggapan bahwa perbuatan baik termasuk puasa tersebut, tak seharusnya hanya dilakukan ketika datang bulan Ramadhan saja.
Baca Juga: 4 Keutamaan Puasa Syawal, Muslim Dianjurkan untuk Melaksanakan
Lantas, bagaimana hukum dari orang berpuasa di bulan Syawal, dan apakah hal tersebut dilakukan secara berurutan?
Dilansir Mengerti.id dari berbagai sumber menjelaskan bahwa biasanya seseorang tersebut menjalankan puasa selama enam hari di bulan Syawal.
Bagi orang yang melakukannya, berdasarkan hadist yang tertera di bawah ini menjelaskan bahwa orang yang berpuasa di bulan Syawal tersebut akan mendapatkan pahala yang besar.
“Barangsiapa puasa Ramadhan, kemudian ia sertakan dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa setahun penuh,” (HR.Muslim).
Menilik hadist dari Rasulullah SAW di atas tersebut, pahala orang yang melakukan puasa enam hari di bulan Syawal sama seperti orang yang berpuasa selama setahun penuh.
Bahkan, dalam riwayat hadist yang lain menyebutkan bahwa seseorang yang melakukan puasa di bulan Syawal merupakan tanda puasa Ramadhan orang tersebut di terima oleh Allah SWT.
Baca Juga: Dahulukan Qadha Puasa Ramadhan atau Puasa Syawal? Ini Penjelasan MUI dan NU
Berikut hadist dari Rasulullah SAW:
“Tanda-tanda diterimanya ketaatan adalah dengan konsisten terus beribadah setelahnya. Dan tanda-tanda ditolaknya ketaatan adalah dengan melakukan kemaksiatan setelahnya. Betapa mulianya suatu ibadah yang dilakukan setelah ibadah yang lain, dan betapa jeleknya sebuah keburukan yang dilakukan setelah ibadah,” (Ibnu Rajab, Lathaiful Ma’arif fima li Mawasimil ‘Am minal).
Mengenai waktu yang paling utama melakukan puasa enam hari di bulan Syawal ada beberapa penjelasan tersediri.