Baca Juga: Perbedaan Isra Miraj Dan Maulid Nabi, Apakah Keduanya Sama? Inilah Penjelasannya
Artinya: "Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad SAW) pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lahi Maha Mengetahui." (Q.S. Al Isra:1)
Berdasarkan tafsir Al-Muyassar, ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu yang dikehendaki-Nya, termasuk menjalankan Nabi Muhammad SAW melakukan Isra Miraj dengan ruh dan jasadnya yang terjaga bukan tertidur.
Dan semua keajaiban-keajaiban tersebut menjadi tanda kekuasaan Allah dan petunjuk atas keesaan-Nya.
Al Quran Surat An Najm ayat 12-18
أَفَتُمَارُونَهُ عَلَى مَا يَرَى (١٢) وَلَقَدْ رَآهُ نَزْلَةً أُخْرَى (١٣) عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى (١٤) عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَى (١٥) إِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشَى (١٦) مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغَى (١٧) لَقَدْ رَأَى مِنْ آيَاتِ رَبِّهِ الْكُبْرَى (١٨)
afatumaaruunahuu 'alaa maa yaraa, wa laqod raaa ahuu nazlatu ukhraa, 'inda sidratil muntahaa, indahaa jannatul ma'waa, idz yaghsyas sidrata maa yaghsyaa, maa zaaghal bashoru wa maa thagha, laqod ra a min aayaati rabbihil kubro
Baca Juga: Kenapa Peristiwa Isra Miraj Terjadi di Malam Hari? Cek Faktanya
Artinya: "Maka apakah kamu (musyrikin Makkah) hendak membantahnya tentang apa yang dilihatnya itu? Dan sungguh, dia (Nabi Muhammad SAW) telah melihatnya (dalam rupa yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) Siratul Muntaha, di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Siratil Muntaha diliputi oleh seseuatu yang meliputinya, penglihatannya (Nabi Muhammad SAW) telah menyimpang dari yang dilihatnya itu, dan tidak (pula) melampauiya, Sungguh, dia telah melihat sebagian tanda-tanda (kebesaran) Tuhannya yang paling besar." (Q.S. An Najm: 12-18)
Menurut tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah, maksud dari keseluruhan ayat tersebut adalah sebagai bukti kepada kaum musyrikin Makkah untuk membenarkan kisah perjalan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW.
Saat itu Nabi Muhammad SAW diberi tiga hal oleh Allah SWT, yakni perintah untuk sholat wajib, ayat-ayat penutup surat Al Baqarah, dan Ampunan bagi umatnya yang tidak menyekutukan Allah dan tidak melakukan dosa besar.***