Film Dokumenter Dirty Vote Jadi Momen Kritisi Pemilu 2024 Menjelang 2 Hari Pemilihan, Tuai Pujian hingga Kritikan dari Netizen

photo author
- Senin, 12 Februari 2024 | 17:06 WIB
Dari pujian hingga kritikan, Dirty Vote sukses jadi film dokumenter menjelang pemilu 2024. (YouTube/Dirty Vote)
Dari pujian hingga kritikan, Dirty Vote sukses jadi film dokumenter menjelang pemilu 2024. (YouTube/Dirty Vote)

 

Mengerti.id - Menjelang 3 hari sebelum pemilu, sutradara Dandhy Dwi Laksono meluncurkan film dokumenter Dirty Vote pada Minggu, 11 Februari 2024.

Alasan utama Dandhy mengeluarkan peluncuran film ini adalah karena ia berharap film ini bisa menjadi bahan edukasi bagi masyarakat menjelang dilaksanakannya pemilu dan pilpres pada Rabu, 14 Februari 2024.

Selain itu, tiga pakar hukum tata negara yakni Bivitri Susanti, Zinal Arifin Mochtar, dan Feri Amsari juga ikut terlibat dalam peluncuran Dirty Vote.

Bivitri mengatakan, bahwa alasan ia ingin terlibat dalam film ini karena akan banyak orang yang makin paham bahwa telah terjadi kecurangan yang luar biasa dalam pemilu, sehinggal hal ini tidak bisa dianggap baik-baik saja.

Baca Juga: Siapa Zainal Arifin Mochtar? Profil Ahli Hukum Tata Negara yang Terlibat dalam Film Dirty Vote

Selain masalah bansos yang menjadi sorotan utama dalam rangkaian pemilu 2024 yang terus mengalami kenaikan, masalah kampanye juga menjadi poin utama yang perlu dikritisi.

Bivitri mengatakan, para menteri boleh melakukan kampanye asalkan syaratnya adalah harus melakukan cuti dan tidak boleh menggunakan fasilitas negara.

Tetapi, masyarakat tidak pernah mengetahui bahkan mendapatkan informasi mengenai masalah cuti tersebut.

Di sisi lain, masih maraknya para menteri bahkan presiden yang melakukan kampanye dengan menggunakan fasilitas negara.

Hal ini seperti yang tertera dalam tayangan 48 menit 12 detik dalam kanal YouTube Dirty Vote pada 11 Februari 2024, ketika ketua partai PAN Zulkifli Hasan melakukan kampanye di belakang backdrop Kementerian Perdagangan.

Selain itu, dalam tayangan 56 menit 6 detik dalam kanal YouTube Dirty Vote pada 11 Februari 2024, menayangkan presiden sedang melakukan kampanye terang-terangan dengan menterinya yang akan menjadi calon presiden di depan Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma pada Rabu, 24 Januari 2024.

Selain menjadi refleksi kritis bagi pemilu dan pilpres yang akan datang, film ini juga menuai banyak kritik dari berbagai kalangan.

Dalam hastag #DirtyVote, Daeng Rahim melalui @AbdulRachimmks pada Senin 12 Februari 2024, menyampaikan keprihatinannya melalui cuitannya pada akun X.

"Saya yang baru nonton Dirty Vote merinding banget, gak percaya seorang Jokowi yang terlihat lugu dan polos ternyata ya Allah," ucap Daeng dikutip Mengerti.id dari unggahan akun @AbdulRachimmks pada Senin, 12 Februari 2024.

Komentar serupa juga disampaikan oleh salah satu pendukung paslon yakni, The Last El Sulfat pada akun @TheRealAilyn dalam hastag serupa #DirtyVote di akun X.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sukma Lydia Anggita

Sumber: Tim Riset Mengerti.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X