Mengerti.id – Cakra Khan bagikan pengalaman pahit membeli jaket kena Bea Cukai Rp21 juta padahal Ia membelinya seharga Rp6 juta. Meskipun begitu Ia tidak mau membayar dengan nilai yang cukup besar tersebut.
"Dan masalah nya sama, tiba2 di denda trus yang nagih buat bayar expedisi nya klo case gw ampe lawyer fedex whatsapp sampe nge email gw suruh bayar dan gw g mau bayar. ngapain jaket beli 6jt kudu bayar 21jt. Garelo siah,"tulis Cakra Khan seperti dikutip Mengerti.id melalui akun X @CakraKonta 02 Mei 2024.
Awalnya, warganet menuliskan keluhannya terhadap Bea Cukai. Salah satunya pengalamannya membeli sepatu bola Rp10,3 juta tetapi kena biaya masuk sebesar Rp 31,8.
Ternyata hal serupa pun dialami oleh penyanyi Cakra Khan yang bahkan sudah dialaminya 2 kali. Ia juga tidak memahami alasan mengapa jaketnya ditahan.
Baca Juga: Perjalanan Karir, Profil dan Biodata Cakra Khan, Penyanyi Solo yang Rilis Album Terbaru Divine
Sampai saat ini, Ia juga tidak mengetahui apakah ada kesalahan input harga dari pihak ekspedisi.
Ia juga mengklaim semua bukti pembelian dan pajak yang dibayarkan sudah terlampirkan dengan jelas.
“Kurang ngerti padahal udh jelas aku lampirin invoice dan tektekbengek nya pun sudah jelas aku kirim, “ucapnya.
Penyanyi asal Sunda ini juga menjelaskan bahwa barang yang ditahan dan dimintai biaya yang cukup besar tersebut harus banding dan mengajukan keberatan.
Buntut masalah tersebut juga sampai ditagih oleh pihak ekspedisi Fedex dan Lawyernya ,
Sementara jaket yang dibeli seharga Rp6 juta oleh penyanyi pelantun Harus Terpisah tersebut masih berada di Bea Cukai Soekarno Hatta.
Masalah tersebut juga membuat Cakra Khan kesal dan berniat untuk tidak mengambil barangnya tersebut.
Ia juga tidak mau membayar bila nominalnya sampai Rp21 juta.
Beberapa netizen pun ikut mengomentari masalah tersebut terutama tentang klarifikasi dari pihak Bea Cukai.
“Palingan nanti pihak bea cukai bikin klarifikasi dan berlindung di bawah aturan/regulasi. Bahwa ini sudah sesuai aturan. Setahu saya aturan dibikin buat mengatur sebuah mekanisme agar jadi lancar, kalo ternyata malah jadi kacau ya tlng direvisi aturannya,” tulis Andhika Putra seperti dikutip Mengerti.id 03 Mei 2024.
