Mengerti.id - Menjelang berakhirnya masa jabatan sebagai Staf Khusus Presiden, Billy Mambrasar menghebohkan publik setelah dirinya menerima diskresi dari LPDP (Lembaga Penerima Dana Pendidikan).
Diskresi yang diterima Billy ialah penundaan studi selama 6 tahun, yang seharusnya maksimal hanya 2 tahun dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
LPDP selaku lembaga pemberi beasiswa merespon melalui akun X. Menurut lembaga pemerintah ini, Billy dinyatakan lulus seleksi beasiswa sejak tahun 2017 untuk program doktor dan telah mengikuti Persiapan Keberangkatan (PK) Angkatan 128 pada 15 hingga 19 Oktober 2018.
Sebab dilantik jadi stafsus Presiden, setahun setelahnya, Billy mengajukan surat permohonan penundaan studinya tersebut.
Barulah, pada Januari 2023, Billy mengajukan syarat administrasi berupa penerbitan LoG (Letter of Guarantee). Sebulan setelahnya, Billy tercatat untuk memulai program doktornya di University of Pennsylvania dengan beasiswa dari LPDP.
Lembaga ini beralasan, keputusan diskresi diberikan karena Billy mendapatkan penugasan dari pejabat sekurang-kurangnya setingkat menteri untuk kepentingan nasional.
Namun, warganet berpendapat bahwa aturan yang tertulis adalah paling lama diperbolehkan menunda maksimal dua tahun.
Selain itu, saat menunda studinya, Billy justru menerima funding beasiswa lain yakni dari Tanoto Foundation Harvard University untuk gelar Master’s Degree, Human Development and Psychology di Harvard University pada Juni 2020 hingga Agustus 2022.
Berikut kronologi polemik diskresi yang diberikan kepada Billy Mambrasar berdasarkan penelusuran tim Mengerti.id dari berbagai sumber:
1. Flyer acara diskusi
Semuanya bermula dari flyer acara diskusi Billy dan Deris Nagara yang mengisi acara bersama dengan tema A-Z Berkuliah di Harvard University pada Minggu, 7 Juli 2024.
Netizen mempertanyakan bagaimana Billy yang sudah menyabet gelar master dua kali, mendapatkan beasiswa untuk gelar yang sama.
2. Billy klarifikasi