Baca Juga: Ini Pasal yang Menjerat Mario Dandy Satriyo, Tersangka Penganiayaan David Anak Pengurus GP Ansor
Para pasien seringkali mengalami koma dengan lebih dari 90 persen pasien penderita DAI parah tidak pernah sadar kembali.
Jika Pun tersadar para pasien DAI yang terbangun dari koma seringkali tetap mengalami gangguan yang signifikan.
DAI sangat sulit untuk dideteksi karena tidak nampak terlihat dengan baik pada CT scan atau dengan teknik pencitraan makroskopis lainnya.
Namun, ada beberapa karakteristik khas DAI yang mungkin terlihat atau tidak pada CT scan ketika melakukan pemeriksaan.
Kalangan medis tetap akan mendiagnosis dengan DAI pada pasien mana pun yang CT scan-nya tampak normal tetapi tidak sadarkan diri.
DAI memiliki beberapa tingkatan yang disesuaikan dengan keparahan cedera yang diderita oleh pasien, tingkatannya antara lain:
1. Tingkatan pertama terdapat kerusakan aksonal yang meluas tetapi tidak ada kelainan fokal yang terlihat.
2. Tingkatan kedua terdapat kerusakan yang ditemukan pada pada tingkatan pertama yang tampak selain kelainan fokal, terutama pada corpus callosum.
3.Tingkatan ketiga merupakan gabungan dari tingkatan pertama dan kedua serta ditambah cedera batang otak rostral dan sering terjadi robekan pada jaringan.
Perawatan terhadap pasien dengan Diffuse Axonal Injury ditujukan untuk pencegahan cedera sekunder dan memfasilitasi rehabilitasi bagi pasien.
Perawatan segera dilakukan guna menghindari hipotensi, hipoksia, edema serebral, dan peningkatan tekanan intrakranial pada pasien.
Baca Juga: Siapa Kakak Mario Dandy Satrio? Intip Profil Inisial D, Diduga Telah Menikah dengan Seleb TikTok Ini
Kita hanya bisa berharap semoga David segera sembuh dan sadarkan diri serta para pelaku yang menganiaya korban dapat dihukum setimpalnya.***