Mengerti.id - Dewasa ini, ada banyak istilah-istilah baru yang dipergunakan untuk menunjukkan suatu kondisi atau keadaan, salah satunya adalah Love Bombing.
Tidak semua orang menyadari bahwa dirinya telah menjadi salah satu korban Love Bombing karena menganggap bahwa sesuatu yang telah diterima adalah wajar.
Dilansir Mengerti.id melalui sebuah cuitan Twitter, Andreas Kurniawan menjelaskan dan memberi contoh perilaku Love Bombing.
Baca Juga: Apa Nama Korea yang Bagus? Ini Cara Membuat Nama Korea Aesthetic dan Menentukan Marga
Love Bombing biasanya berupa sebuah kondisi dimana seseorang mendapat perhatian yang manis dan ekstra dari seseorang yang dianggap mencintai dan memperhatikannya.
Perhatian itu didapat sejak pendekatan atau awal kenal. Dapat berupa sering menanyakan kabar, mengingatkan makan, atau membuat seseorang menjadi merasa penting.
Meskipun dianggap wajar, namun Love Bombing tidak hanya menghujani seseorang dengan cinta, namun sesuai istilahnya ‘bom’ yaitu perhatian, waktu, pelayanan bahkan janji-janji yang terlalu berlebihan.
Sebagai contoh adalah mengatakan bahwa akan selalu ada dan berjanji akan menikahinya, dimana ucapan itu membuat seseorang berbunga-bunga.
Baca Juga: Hati-Hati, Ada 4 Bahaya Mie Instan yang Bersembunyi di Balik Kelezatannya, Apa saja?
Serangan bom ini kemudian menjadi landai dan orang yang memberi perhatian perlahan menghilang dalam waktu singkat. Misalnya, mulai cuek dan tidak lagi berkabar.
Namun bisa saja, orang yang menghilang itu kembali muncul dan kembali melakukan Love Bombing (serangan cinta) lagi.
Dengan mengucapkan janji-janji manis dan indah sehingga membuat orang yang menjadi targetnya kembali terlena.
Di lain sisi, pelaku Love Bombing akan kembali menghilang. Dari sini terlihat bahwa Love Bombing tidak bertujuan untuk menjaga dan mempertahankan sebuah hubungan, namun ia memang sengaja hanya melakukan ‘penyerangan’ saja.
Baca Juga: YTTA Artinya Apa? Ini Makna 8 Bahasa Gaul yang Sering Dipakai Anak TikTok!