Pantas Saja Pandawara Group Semangat Bersihkan Sampah Sungai di Bandung, Ini Faktanya

photo author
- Senin, 23 Januari 2023 | 20:01 WIB
 ilustrasi sampah yang menumpuk di sungai (Pexels/Jan Van Bizar)
ilustrasi sampah yang menumpuk di sungai (Pexels/Jan Van Bizar)

Mengerti.id - Pandawara Group, content creator yang isi kontennya bersihkan sampah sungai di kota Bandung Jawa Barat, sering diundang di acara bincang-bincang baik di televisi swasta nasional dan di kanal-kanal YouTube untuk menceritakan kegiatan mereka.

Dikutip dari kanal YouTube TonightShowNet tayang 21 Januari 2023, alasan utama mereka melakukan gerakan ini karena di lingkungan tempat tinggal mereka sering terjadi banjir.

Oleh karena itu, mereka berusaha mencari akar permasalahannya yang ternyata akibat sampah yang menumpuk di sungai-sungai sekitar tempat tinggal mereka.

Baca Juga: Kejadian-kejadian Tak Terduga Dialami Pandawara Group Saat Bersihkan Sampah Sungai di Bandung

Berikut beberapa fakta yang berhasil dihimpun tim mengerti.id tentang banjir di kota dan kabupaten Bandung, Jawa Barat:

Permasalahan sampah di kota Bandung

Sampah plastik telah menjadi perhatian pemerintah kota Bandung sejak 2012 silam.

Dilansir dari Antaranews Jabar pada 13 April 2012, Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bandung Ahmad Rekotomo di Bandung, mengatakan saat itu sampah plastik yang dihasilkan Kota Bandung mencapai lebih dari 150 ton per hari.

"Sampah plastik menghambat saluran-saluran air, sampah plastik juga yang paling banyak ditemukan dari genangan banjir" ungkap Ahmad di Bandung pada 13 April 2012.

Baca Juga: 10 Fakta tentang Pandawara Group, Content Creator Bersih-bersih Sungai yang Menginspirasi

Dilansir dari antaranews Jabar, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandung Arief Prasetya mengungkapkan bahwa banyak sekali sampah yang dibuang di sungai kota Bandung.

"Karena semakin sering masyarakat membuang sampah di sungai maka di wilayah sungainya akan terjadi penumpukan sampah dan di situlah titik awal berbagai bencana" kata Arief di Bandung pada Jumat 16 Maret 2018.

Lebih lanjut Arief mengungkapkan bahwa sampah yang ditemukan oleh petugas kebersihan bukan hanya sampah rumah tangga saja melainkan sampah elektronik seperti televisi bekas sampai perabotan rumah seperti lemari dan kasur bekas.

"Saya sering mendapat laporan dari petugas di lapangan ada sampah-sampah besar itu. Saya ga ngerti pola pikir masyarakat, sampah segede itu jangan dibuang ke sungai atuh" ungkap Arief di Bandung pada Jumat 16 Maret 2018.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Gilang Rafiqa Sari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X