Mengerti.id – Buraq dikenal kaum muslimin sebagai kendaraan Nabi Muhammad saat perjalanan Isra Miraj.
Hewan tunggangan Nabi Muhammad ini dikenal dengan kecepatan berjalannya yang sangat cepat, hingga perjalanan Isra Miraj hanya ditempuh dalam waktu semalam.
Kata Buraq merupakan turunan dari kata al- bariq (kilauan), sesuai dengan keterangan hadits bahwa tubuhnya berwarna putih.
Juga berasal kata al-harq (kilat), sesuai dengan keterangan hadits bahwa jalannya sangat cepat.
Bisa juga dari ungkapan syat barqa (domba putih bertotol hitam), jika di sela-sela domba yang putih ada bintik bintik hitam. Ini tidak bertentangan dengan keterangan hadits yang menyatakan bahwa warna Buraq putih.
Sebab, domba putih yang bertotol hitam Juga digolongkan sebagai domba putih dan hanya pernah ditunggangi oleh Nabi Muhammad saw.
Ibnu Abi Tanah berkata, "Buraq dengan segala keistimewaannya merupakan pertanda bahwa nama itu juga khusus mengungkapkan hewan tertentu. Sebab, tidak pemah ada orang yang memiliki Buraq, tidak seperti tunggangan lainnya, sehingga kata tersebut bisa juga bukan kata turunan”.
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa langkah Buraq sejauh matanya memandang. Artinya bahwa hewan itu menjejakkan kakinya pada setiap titik terjauh yang dilihatnya.
Baca Juga: Benarkah Isra Miraj Terjadi pada Tanggal 27 Rajab? Begini Penjelasan Para Ulama
Abu Ya'la dan Al-Bazzar mencantumkan riwayat dari Ibnu Mas'ud ra yang menjelaskan bahwa jika Buraq menaiki bukit maka kedua kaki belakangnya terangkat, dan jika menuruninya maka kedua kaki depannya terangkat.
Lalu bagaimana ciri-ciri Buraq?
Ciri-Ciri Buraq
Dalam riwayat Ibnu Sa'ad dari al-Waqidi, dengan sanad-sanadnya, dijelaskan bahwa Buraq mempunyai dua sayap yang tidak seperti sayap hewan yang lain.