Mengerti.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bicara soal kondisi dimana harga BBM bersubsidi bisa turun.
Sebagaimana diketahui, pemerintah mulai 3 September 2022 lalu telah menaikkan harga Pertalite dan Solar.
Kebijakan tersebut menuai banyak protes dari masyarakat dan juga para tokoh politik. Bahkan demonstrasi terjadi di beberapa tempat.
Baca Juga: Fakta Terbaru! Korban Penganiayaan di Ponpes Gontor Ternyata ada 3 Santri
Beberapa kalangan masyarakat dan mahasiswa terjun ke jalan untuk melakukan aksi demo sebagai bentuk protes mereka terhadap kenaikan harga BBM bersubsidi.
Pertalite saat ini menjadi Rp10.000 per liter, Solar Rp6.800 per liter dan Pertamax naik hingga Rp14.500 per liter.
Pemerintah sendiri berjanji akan menurunkan harga BBM bersubsidi. Namun hal itu terjadi dengan syarat tertentu.
Erick Thohir menjelaskan jika harga BBM bersubsidi bisa turun jika harga minyak dunia telah turun juga.
"Banyak yang bicara, nanti kalau harga minyak dunia turun seperti apa? pasti kami turun," katanya, Rabu, 7 September 2022, dikutip Mengerti.id dari Pikiran Rakyat.
Lebih lanjut, Erick menjelaskan bahwa harga salah satu jenis BBM bersubsidi yaitu pertamax dapat turun jika harga minyak mentah dunia yang sekarang bernilai 95 dolar AS per barel menurun ke anga 75 dolar AS per barel.
Namun, menurut Erick Thohir, harga Pertalite dan Solar tidak bisa menurut harga pasar, namun tetap dalam skema subsidi.
"Tapi apakah solar dan pertalite itu nanti harga pasar? ya enggak bisa, (tetap) subsidi," ujarnya.
Ia menjelaskan jika kebijakan kenaikan harga BBM yang dilakukan oleh pemerintah adalah upaya untuk mengurangi pembengkakan APBN.