Mengerti.id – Gempa bumi mengguncang wilayah Karangasem, Bali pada 13 Desember 2022 pukul 17.38.24 WIB.
Gempa dengan kekuatan 5,3 M ini berpusat di kedalaman 30 km, dengan lokasi koordinat 8.29 LS, 115.62 BT atau 1 km arah Timur Kubu, Karangasem, Bali.
Sementara melalui akun Twitter BMKG disampaikan bahwa setidaknya sudah lebih dari 20 kali gempa susulan yang terjadi di Bali, diantaranya gempa dengan kekuatan kecil hingga sedang.
Baca Juga: Sesar Cugenang: Fakta-Fakta Menarik dari Temuan Baru BMKG Terkait Gempa CIanjur
Mengenai dampak yang dirasakan akibat gempa bumi Karangasem, BMKG melaporkan terdapat empat rumah rusak di Dusun Baturinggit Kelod Desa Baturinggit, satu rumah rusak di Dusun Pagubugan, Desa Manggis, satu Rumah Sakit Rusak (Balimed Karangasem), dan korban jiwa nihil.
Adapun, beberapa daerah di luar dan di dalam Pulau Bali juga ikut merasakan getaran gempa bumi kekuatan 5,3 M tersebut.
Daerah yang ikut merasakan getaran gempa bumi Bali, antara lain Mataram, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Barat, Tabanan, Kuta, Buleleng, Lombok Timur, Situbondo, Denpasar, dan Banyuwangi.
Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG memaparkan penyebab gempa bumi yang terjadi di Karangasem berdasarkan hasil analisa mekanisme sumber.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa karangasem M5,1 merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas Sesar Naik Flores,” ujar Daryono melalui akun Twitter pribadinya pada 13 Desember 2022.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” tambahnya.
Gempa bumi dengan jenis gempa tektonik tersebut menurut hasil pemodelan BMKG menunjukkan tidak berpotensi Tsunami.
BMKG pun mengimbau kepada masyarakat akan kemungkinan terjadinya gempa bumi susulan. Selain itu, masyarakat diminta untuk waspada.
Baca Juga: Terkuak! Sesar Cugenang Jadi Biang Kerok Gempa Cianjur yang Hancurkan Puluhan Rumah Warga