Mengerti.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan dalam konferensi pers daring, memprediksi adanya cuaca ekstrem yang terjadi saat libur Natal 2022 dan Tahun baru 2023 nanti.
''Perlu kami sampaikan adanya potensi cuaca ekstrem pada saat mudik 'Nataru' (Natal dan Tahun Baru) dan sampai arus balik,'' ucap Dwikorita Kepala BMKG saat konferensi pers daring pada Selasa, 20 Desember 2022.
Dari pantauan monitoring yang dilakukan oleh BMKG, terdeteksi perkembangan kondisi cuaca yang sangat berpotensi untuk menjadi ekstrem.
Baca Juga: Profil dan Biodata Hasyim Asy'ari, Ketua KPU Periode 2022-2027 yang Dilantik Presiden Jokowi
Dijelaskan oleh Kepala BMKG bahwa cuaca ekstrem yang akan terjadi disebabkan oleh beberapa 'anomali' dinamika atmosfer yang terjadi secara bersamaan.
Sehingga akibat yang ditimbulkan dari peristiwa tersebut adalah adanya potensi cuaca ekstrem di berbagai wilayah Indonesia terutama di wilayah bagian selatan Indonesia.
Dari adanya peristiwa tersebut BMKG melakukan prakiraan berbasis dampak yang menyatakan ada 3 Provinsi untuk 'siaga' terjadinya cuaca ekstrem.
''khusus untuk tanggal 24 Desember 2022 potensi siaga dari prakiraan berbasis dampak diprediksi di sebagian wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan, jadi ada 3 Provinsi,'' ucap Dwikorita.
Dwikorita juga menyebutkan perlunya masyarakat untuk 'waspada' di beberapa wilayah karena potensi hujan dengan intensitas signifikan mulai periode 25 Desember hingga 1 Januari 2023.
''Yang pertama ada 11 Provinsi yang berpotensi mengalami hujan lebat hingga sangat lebat bahkan dikhawatirkan dapat menjadi ekstrem apalagi memang saat ini memasuki puncak musim hujan,'' ucapnya.
Selanjutnya ia menyebutkan 11 Provinsi yang harus siaga pada periode 25 Desember 2022 hingga 1 Januari 2023.
''Yaitu Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Maluku,'' lanjutnya.
