Mengerti.id – Kapan waktu Sholat Dhuha memang masih banyak dipertanyakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.
Karena waktu Dhuha yang bisa dikatakan mulai pagi hari, namun pada kenyataannya Islam melarang melakukan Sholat pada saat terbitnya matahari.
Jadi sebaiknya kapan waktu Sholat Dhuha yang benar menurut Buya Yahya? Apakah jam enam pagi sudah boleh melaksanakannya?
Seringnya kita mengetahui orang muslim melaksanakan Sholat Dhuha ini setelah selesai duduk cukup lama membaca dzikir shubuh.
Baca Juga: Bagaimana Hukumnya Sholat Isya Tapi Bermakmum dengan Orang yang Sholat Tarawih?
Atau menjelang istirahat siang, para pekerja menyempatkan untuk mengambil waktu melaksanakan ibadah sunnah ini beberapa menit sebelum dhuhur.
Tidak ada larangan sebenarnya jika ingin melakukan Sholat Dhuha di awal ataupun di akhir.
Namun tentu ada waktu istimewa sendiri yang lebih diutamakan seperti penjelasan dari Buya Yahya.
Kapan Waktu Sholat Dhuha Menurut Buya Yahya? Apakah Boleh Jam 6 Pagi atau 11.30 Siang?
Baca Juga: Niat Sholat Tarawih 8 Rakaat Sendiri dan Berjamaah Lengkap dengan Terjemahan dan Keutamaan
“Melakukan sholat dhuha itu setelah tajwiizi, setelah melewati, irtifa’i syamsyi, matahari meninggi, ini akan menjelaskan tentang waktu sholat dhuha, ilaa zawaliha, sampai matahari sebelum tergelincir di atas kepala. Selagi matahari belum di atas kepala maka itu waktu Dhuha,” perjelas Buya Yahya di dalam akun resmi YouTube Al-Bahjah TV pada 30 November 2018 yang lalu.
“Waktu Dhuha terbentang dari matahari terbit, kita tunggu sejenak, sampai setinggi qodro romhin (itu kalimat Nabi SAW) qodro romhin artinya apa, setelah matahari terbit meninggalkan landasannya (meninggi, antara matahari dengan tanah itu diperkirakan satu tombak),” tambah Buya.
Mudahnya dari penjelasan Buya tadi adalah sekitar 10 sampai 12 menit setelah terbitnya matahari.
Waktu terbit di setiap daerah tentunya berbeda, maka dari itu tidak akan sama semisal di Kota A jam enam pagi sudah masuk Dhuha, sedangkan di wilayah B matahari belum terlihat.
