Kisah Maryam Binti Imran, Ibunda Nabi Isa Al Masih

photo author
- Selasa, 27 Desember 2022 | 19:17 WIB
Ilustrasi: Kisah Maryam Binti Imran, Ibunda Nabi Isa Al Masih (Pixabay/xusenru)
Ilustrasi: Kisah Maryam Binti Imran, Ibunda Nabi Isa Al Masih (Pixabay/xusenru)

Mengerti.id - Ada Banyak kisah dalam Al Quran yang menceritakan tentang perjuangan para Nabi, Rasul serta wali-wali Allah dalam mengarungi hidup serta berdakwah di jalan-Nya.

Salah satu kisah wali Allah yang paling terkenal dan sering dijadikan ibrah atau pelajaran adalah kisah Maryam Binti Imran.

Maryam Binti Imran adalah Ibunda dari Nabi Isa Al Masih yang merupakan salah satu dari sedikit wali Allah dari kalangan wanita.

Baca Juga: Doa Nabi Musa: Memohon Kemudahan dalam Menghadapi Ujian yang Berat: Arab, Latin dan Terjemahan

Maryam Binti Imran merupakan seorang wanita shalihah yang selalu menjaga kehormatan dirinya. Dia juga merupakan salah satu wanita pemuka ahli surga.

Maryam merupakan anak perempuan dari keluarga Imran. Keluarga Imran merupakan keluarga yang Allah beri keutamaan dibandingkan dengan keluarga lain, sebagaimana firman Allah Ta ‘ala:

إِنَّ اللّهَ اصْطَفَى آدَمَ وَنُوحًا وَآلَ إِبْرَاهِيمَ وَآلَ عِمْرَانَ عَلَى الْعَالَمِينَ ذُرِّيَّةً بَعْضُهَا مِن بَعْضٍ وَاللّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

“Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga ‘Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing), (sebagai) satu keturunan yang sebagiannya (turunan) dari yang lain. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Ali Imran: 33-34).

Keluarga Imran merupakan keluarga yang terhormat yang berasal dari keturunan Nabi Sulaiman bin Nabi Dawud Alaihissalam. Keluarga tersebut merupakan keluarga utama dari Bani Israil.

Baca Juga: Doa Agar Hujan Cepat Berhenti Sesuai Anjuran Nabi Muhammad SAW

Istri Imran yang merupakan ibunya Maryam bernama Hannah binti Faquda, dia menazarkan supaya Maryam untuk berkhidmat atau mengabdi dan beribadah di Baitul Maqdis, sebagaimana kisahnya disebutkan dalam Alquran:

إِذْ قَالَتِ امْرَأَتُ عِمْرَانَ رَبِّ إِنِّي نَذَرْتُ لَكَ مَا فِي بَطْنِي مُحَرَّرًا فَتَقَبَّلْ مِنِّي إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

“(Ingatlah), ketika isteri ‘Imran berkata: “Ya Rabbku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah (nazar) itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (QS. Ali Imran: 35).

Maryam memiliki sifat-sifat yang mulia selain tekun beribadah, Dia juga menjaga kehormatannya dari perkara-perkara yang tercela. Sebagaimana firman Allah dalam ayat terakhir surat At Tahrim:

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Gilang Rafiqa Sari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X