Banyak Dikecam, Ini Kronologi dan Arti Perkataan Gus Miftah pada Penjual Es yang Disebut Tak Berperasaan

photo author
- Rabu, 4 Desember 2024 | 12:33 WIB
Kronologi Gus Miftah dihujat setelah melontarkan kata-kata yang dianggap tidak beradab pada penjual es teh. (Instagram/@gusmiftah)
Kronologi Gus Miftah dihujat setelah melontarkan kata-kata yang dianggap tidak beradab pada penjual es teh. (Instagram/@gusmiftah)

Mengerti.id - Nama Gus Miftah, seorang ulama yang dikenal sebagai Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Ia panen hujatan setelah videonya yang berisi ucapan kasar kepada seorang pedagang es teh viral.

Banyak warganet menilai tindakan tersebut tidak pantas, apalagi dilakukan di hadapan ratusan warga.

Hal ini membuat namanya trending di berbagai platform media sosial hingga bnyak warganet yang mengecam perbuatannya.

Baca Juga: Viral Gus Miftah Ejek Penjual Es dengan Kalimat Kasar, Intip Profil Biodata Lengkap Usia dan Nama Istri

Kronologi Kejadian

Kejadian tersebut berawal dari aksi ceramah Gus Miftah beberapa waktu lalu di daerah Magelang.

Di tengah-tengah pembahasan ia turut membahasa soal es teh, mendengar hal tersebut, beberapa warga pub meminta pendakwah tersebut untuk memborong dagangan milik penjual es teh yang berdiri di tengah kerumunan tersebut.

Pedagang tersebut tampak membawa dagangannya di atas kepala. Ulama tersebut kemudian menanyakan mengapa dagangannya belum habis.

Namun, bukannya bersimpati dan memberikan dukungan, ulama tersebut malah melemparkan kata-kata kasar pada penjual es teh tersebut.

"Masih? yo mono didol, goblok (masihz ya sana dijual, Goblok)," kata Gus Miftah sambil tertawa sebagaimana dikutip Mengerti.id dalam beberapa postingan media pada 4 Desember 2024.

Ucapannya ini justru mendapat tepuk tangan dari beberapa orang di lokasi, bahkan beberapa juga turut tertawa mendengar ucapan tersebut.

Tidak berhenti di situ, pendakwah kondang tersebut juga mengatakan bahwa jika dagangan pedagang tersebut tidak laku, itu adalah "takdir".

"Dol len disek, ngko lek rung payu wis, takdir (jual saja dulu, nanti kalau tidak laku yasudah, takdir)," sambungnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ayu Ratna Sofia Susilawati

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X