Apa Itu Fenomena Cancel Culture? Usai Viralnya Nagita Slavina Memakan Bagel yang Diduga Non Halal

photo author
- Minggu, 19 Januari 2025 | 19:53 WIB
Ilustrasi: Pengertian Cancel Culture. (Instagram/@raffinagita1717)
Ilustrasi: Pengertian Cancel Culture. (Instagram/@raffinagita1717)

Mengerti.id - Saat ini nama Nagita Slavina tengah menjadi buah bibir karena memakan bagel, sebuah kudapan yang diduga memiliki kandungan minyak babi sehingga istri dari Raffi Ahmad ini menerima Cancel Culture dari publik.

Masyarakat mengecam tindakan istri dari Raffi Ahmad tersebut yang tidak teliti ketika menyantap makanan diduga non halal yang seharusnya tidak dikonsumsi mengingat artis cantik tersebut adalah pemeluk agama Islam.

Sikap sang artis yang dinilai cuek setelah menyadari jika kudapan tersebut diduga mengandung minyak babi justru semakin menambah kemarahan publik.

Sikap yang cenderung acuh tak acuh tersebut sering dikaitkan dengan fenomena cancel culture dan berpengaruh terhadap karirnya.

Lantas, apa sebenarnya cancel culture itu yang saat ini tengah dibicarakan banyak orang dan apa saja dampak yang ditimbulkannya? Berikut penjelasan lengkapnya.

Fenomena Cancel Culture

Dilansir dari berbagai sumber, Cancel Culture merupakan budaya memboikot ataupun mengucilkan seseorang dan kelompok tertentu yang dianggap telah melakukan sikap yang tidak pantas dan fenomena tersebut sering dilakukan di media sosial.

Pengucilan tersebut bisa saja meluas ke lingkup sosial atau bahkan profesional, baik yang dilakukan di media sosial atau secara langsung.

Orang-orang yang menjadi sasaran dari pengucilan tersebut sering disebut sebagai budaya pembatalan yang melakukan sikap yang dinilai salah oleh orang lain.

Istilah Cancel Culture sudah ada sejak 2010-an dan awal 2020-an sehingga sebagian besar mempunyai konotasi negatif.

Sementara, istilah untuk call-out culture juga dipakai oleh beberapa masyarakat dengan konsep yang hampir mirip.

Saat fenomena ini dialami oleh seorang public figure baik di dalam negeri atau luar negeri, maka orang tersebut akan dikucilkan dari masyarakat dan tidak lagi memperoleh dukungan apresiasi atas karya-karyanya.

Berdampak pada Karir Seseorang

Fenomena ini mempunyai dampak yang mengerikan bagi orang yang melakukan sikap tersebut, menyebabkan adanya intoleransi, perundungan di dunia maya atau siber, tidak produktif, dan tidak membawa suatu perubahan sosial yang konkret.

Kehancuran reputasi dari sikapnya tersebut tentunya membawa pengaruh buruk bagi orang tersebut karena akan kehilangan pekerjaan atau kariernya atas sikap yang sudah dilakukan.

Selain itu, Bisnis yang dijalankan akan semakin sepi pemasukan dan akan kehilangan peluang kerja yang sebelumnya akan diambil.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sukma Lydia Anggita

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Mengenal Leverage dalam Binance Futures

Jumat, 25 Juli 2025 | 10:46 WIB

Mengenal Reserve Rights Crypto dan Gala Games

Selasa, 11 Februari 2025 | 15:05 WIB
X