Jika abolisi menghentikan proses hukum sebelum atau saat berlangsungnya kasus, amnesti menghapus semua akibat hukum dari suatu tindakan pidana.
Amnesti bisa diberikan untuk individu yang belum pernah diproses secara hukum maupun yang telah menjalani hukuman.
Amnesti biasanya diberikan untuk alasan seperti rekonsiliasi nasional, kepentingan politik, atau perdamaian, contohnya untuk tahanan politik atau gerakan separatis.
Dasar hukumnya juga sama, yaitu Pasal 14 ayat (2) UUD 1945, dengan pertimbangan DPR dan kadang Mahkamah Agung (MA).
Sementara abolisi bersifat penghapusan kasus, amnesti bersifat penghapusan hukuman dan semua akibat hukum pidana dari suatu perbuatan.
Sebagai ilustrasi, Hasto Kristiyanto mendapatkan amnesti, artinya jika ia sudah dijatuhi hukuman, maka hukuman tersebut dihapus dan ia dianggap tidak bersalah.
Berbeda dengan Tom Lembong yang diberi abolisi, artinya proses hukumnya dihentikan meskipun belum tentu ada vonis pengadilan sebelumnya.
Berikut perbedaan ringkasnya:
Abolisi: Menghentikan proses hukum individu tertentu sebelum atau saat berjalan.
Amnesti: Menghapus hukuman atas tindak pidana, bisa sebelum atau sesudah diproses.
Keduanya hanya bisa diberikan oleh Presiden, tetapi amnesti lebih luas cakupannya dan biasa digunakan dalam skala nasional.***