Mengerti.id - Memasuki era digital yang serba cepat, kemudahan dalam bertransaksi menjadi salah satu prioritas masyarakat. Untuk menjawab kebutuhan tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI terus meningkatkan layanan pembayaran QRIS melalui aplikasi BRImo agar nasabah bisa menikmati pengalaman transaksi yang lebih simpel, cepat, dan aman.
BRI menghadirkan tiga fitur QRIS di dalam super apps BRImo. Pertama, QRIS Transfer yang memfasilitasi kirim dan terima uang antarbank maupun ke penyedia jasa keuangan non-bank seperti fintech, hanya dengan memindai QR Code tanpa harus mengetik nomor rekening. Kedua, QRIS Bayar, yang digunakan untuk membayar di toko atau merchant dengan cara memindai kode QR. Ketiga, QRIS Tampil yang memungkinkan pengguna menunjukkan QR Code kepada merchant agar langsung dipindai, tanpa perlu melakukan scanning terlebih dahulu.
Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menyampaikan bahwa momen Lebaran biasanya ditandai dengan peningkatan aktivitas transaksi di pusat perbelanjaan, kuliner, dan tempat wisata.
"QRIS hadir sebagai solusi pembayaran digital yang memungkinkan transaksi tanpa uang tunai, memberikan kenyamanan lebih bagi nasabah yang ingin bertransaksi dengan cepat dan aman. Dengan kemudahan ini, pengalaman pembayaran menjadi lebih efisien, terutama selama periode Lebaran," ujar Hendy.
Dalam situasi meningkatnya adopsi transaksi digital, BRI juga menaruh perhatian besar pada aspek keamanan. Ancaman QRIS palsu, terutama pada QR statis, menjadi perhatian penting. Untuk itu, BRI mengimbau merchant agar aktif memantau transaksi dan memastikan dana masuk ke rekening resmi yang terhubung dengan QRIS mereka.
Transaksi melalui QRIS Transfer di BRImo juga dilindungi dengan pengamanan berlapis, seperti verifikasi PIN, monitoring secara real-time, dan notifikasi otomatis, demi memastikan kenyamanan dan keamanan nasabah tetap terjaga.
Sepanjang 2024, pertumbuhan penggunaan BRImo terus menunjukkan peningkatan signifikan. Jumlah pengguna BRImo per Desember 2024 tercatat mencapai 38,61 juta, naik 22,12% dibandingkan tahun sebelumnya. Total transaksi yang diproses mencapai 4,34 miliar atau tumbuh 40,54% secara tahunan. Dari sisi nilai, volume transaksi mencapai Rp5.596 triliun atau naik 34,57% dibanding 2023.***