Mengerti.id - Perplexity, startup AI yang tengah naik daun, mengajukan tawaran tunai 34,5 miliar dolar AS untuk membeli peramban Chrome milik Google. Tawaran ini datang tanpa diminta dan di tengah tekanan hukum antitrust terhadap Google di Amerika Serikat.
Menurut laporan Reuters pada 12 Agustus 2025, Departemen Kehakiman AS merekomendasikan agar Google melepaskan Chrome sebagai bagian dari upaya memulihkan persaingan di pasar mesin pencari. Perplexity menegaskan akan mengelola Chrome secara independen demi kepentingan publik.
Nilai tawaran ini hampir dua kali lipat dari valuasi Perplexity pada Juli 2025 yang berada di kisaran 18 miliar dolar AS. Jika berhasil, perusahaan akan memegang kendali atas browser yang dipakai lebih dari tiga miliar pengguna global.
Perplexity berencana tetap mempertahankan Google sebagai mesin pencari default di Chrome, namun memberi keleluasaan pengguna untuk menggantinya. Perusahaan juga berkomitmen memelihara dan mengembangkan Chromium.
Implikasi dan Respons Pasar
Google belum menunjukkan tanda akan menjual Chrome dan sedang menyiapkan banding atas putusan antitrust. Meski demikian, beberapa investor dilaporkan siap mendukung pembiayaan akuisisi Perplexity.
Perplexity baru saja merilis browser AI Comet, yang menjadi bagian dari strategi bersaing di ranah AI generatif bersama raksasa teknologi seperti OpenAI dan Meta.
Pengamat industri memprediksi proses hukum dan negosiasi yang panjang, mengingat Chrome menjadi salah satu aset strategis utama bagi Google.***