ekonomi-bisnis

BRI Pastikan BRImo Tetap Andal untuk Penuhi Kebutuhan Transaksi Digital di Libur Lebaran 2025

Selasa, 1 April 2025 | 13:54 WIB
Dengan lebih dari 38 juta pengguna, BRImo catat lonjakan transaksi di 2024. BRI pastikan layanan tetap optimal selama momen mudik dan Lebaran 2025.

Mengerti.id - Menjelang masa libur panjang dan cuti bersama Idulfitri 2025, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI memastikan bahwa layanan aplikasi super BRImo tetap berfungsi optimal demi menunjang kenyamanan transaksi digital nasabah. Selama momen Lebaran yang biasanya diiringi lonjakan aktivitas ekonomi, BRImo diandalkan sebagai platform utama untuk mengelola berbagai kebutuhan keuangan secara digital hanya melalui gawai.

Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menyebut periode libur Lebaran selalu identik dengan peningkatan transaksi, baik untuk keperluan belanja, perjalanan, maupun hiburan.
"BRImo memungkinkan nasabah melakukan berbagai transaksi dengan mudah selama liburan, mulai dari belanja, pembayaran tagihan, pengisian pulsa, hingga perencanaan perjalanan. Dengan fitur-fitur lengkapnya, nasabah bisa mengatur keuangan mereka kapan saja dan di mana saja," ujarnya.

Sebagai aplikasi serba bisa, BRImo hadir dengan lebih dari 100 fitur unggulan. Fitur top up e-wallet memungkinkan pengguna mengisi saldo dompet digital secara instan, sementara fitur BRIVA memudahkan pembayaran berbagai tagihan rumah tangga secara cepat dan aman.

Bagi nasabah yang ingin menikmati hiburan selama Lebaran, BRImo menyediakan fasilitas untuk membeli pulsa, voucher game, dan membayar langganan layanan streaming. Fitur belanja online pun tersedia untuk membantu memenuhi kebutuhan rumah tangga selama liburan.

Tak hanya itu, BRImo juga memfasilitasi pembelian tiket transportasi seperti pesawat, kereta api, bus, kapal laut hingga kereta cepat Whoosh, sehingga mudik dan liburan keluarga makin mudah tanpa harus antre atau keluar rumah.

Hingga akhir 2024, BRImo mencatat pertumbuhan pengguna yang signifikan. Total pengguna aplikasi ini mencapai 38,61 juta, tumbuh 22,12% dibanding tahun sebelumnya. Volume transaksi pun naik 34,57% secara tahunan (YoY) menjadi Rp5.596 triliun, dengan total 4,34 miliar transaksi tercatat dalam setahun.***

Terkini

Korea Selatan dan Taiwan Bersatu Hadapi Tarif Chip AS?

Senin, 24 November 2025 | 14:55 WIB