ekonomi-bisnis

Pemerintah Siapkan Rp10 Triliun KUR Ekraf 2026 untuk UMKM Kreatif dan Digital

Senin, 24 November 2025 | 16:49 WIB
KUR Ekraf 2026 memberi akses pinjaman Rp100–500 juta dengan bunga hanya 2,4 persen untuk pelaku ekonomi kreatif.

Mengerti.id - Pemerintah Indonesia menegaskan komitmennya dalam memperkuat sektor ekonomi kreatif, khususnya melalui penyediaan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) Ekraf sebesar Rp10 triliun pada tahun 2026. Informasi ini disampaikan oleh Teuku Riefky Harsya dari Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekraf dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi pada Senin 24 November 2025.

Melalui fasilitas pembiayaan ini, pelaku ekonomi kreatif termasuk startup dan UMKM berbasis kreativitas dapat mengakses pinjaman dari Rp100 juta hingga Rp500 juta. Skema pembiayaan ini juga memberikan ruang bagi sektor digital yang saat ini berkembang pesat di tanah air.

Kebijakan tersebut sejalan dengan mekanisme KUR berbasis kekayaan intelektual yang memungkinkan pelaku usaha menggunakan paten, hak cipta, dan desain industri sebagai agunan pinjaman. Suku bunga efektif ditetapkan sebesar 2,4 persen per tahun dan disubsidi oleh pemerintah untuk meringankan beban pelaku usaha.

Sebagaimana pernah disampaikan Menteri Ekraf dalam pembukaan Badan Ekraf Developer Day 2025 di Bandung pada Sabtu 22 November 2025, skema ini diharapkan memperkuat fondasi pertumbuhan ekonomi kreatif yang berkelanjutan. Indonesia tercatat menjadi negara ke-15 di dunia yang menerapkan model pembiayaan berbasis aset kekayaan intelektual.

Pertumbuhan tenaga kerja di sektor ekonomi kreatif terus meningkat antara 1 hingga 2 juta orang setiap tahun. Fenomena pergeseran lapangan pekerjaan menuju industri kreatif turut menunjukkan bahwa banyak lulusan perguruan tinggi saat ini memilih bekerja berdasarkan minat dan passion.

“Kalau di zaman saya dan di zaman Pak Sekda (Jawa Barat), punya pekerjaan yang sesuai hobi itu mungkin sudah ditolak mertua,” ujarnya sambil berkelakar. Pernyataan ini menggambarkan perubahan paradigma bahwa profesi berbasis kreativitas kini dipandang sebagai sumber penghasilan yang menjanjikan.

Tahun ini, target investasi sektor ekraf mencapai Rp136 triliun, dan menurut laporan semester pertama, sebanyak 66 persen sudah terealisasi. Kontribusi terbesar berasal dari subsektor aplikasi, fashion, kriya, dan kuliner yang menarik minat investor dari dalam dan luar negeri.

Singapura tercatat sebagai negara dengan investasi terbesar di sektor ekraf Indonesia, diikuti oleh Hong Kong, Korea Selatan, dan China yang mencatat pertumbuhan investasi hampir tiga kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Sebagian dana tersebut mengalir ke Jawa Barat yang menjadi salah satu pusat aktivitas industri kreatif nasional.

Dari sisi ketenagakerjaan, data terbaru per November 2025 menunjukkan sektor ini kini menampung 27,4 juta pekerja muda usia 18–40 tahun. Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur menjadi tiga provinsi penyumbang tenaga kerja terbesar yang mencapai 57,81 persen secara nasional.

Untuk mendukung penuh ekosistem ekonomi kreatif, pemerintah juga menyiapkan pembangunan Ekraf Hub sebagai ruang kolaborasi terintegrasi. Infrastruktur ini dirancang menjadi tempat pelaku ekraf berkumpul, mengembangkan ide, dan membangun jejaring profesional lintas subsektor.

Dengan pendanaan jumbo Rp10 triliun, kebijakan suku bunga ultra-rendah, serta dukungan fasilitas kreatif dan peningkatan investasi, ekonomi kreatif terus memperkuat posisinya sebagai salah satu pilar perekonomian masa depan Indonesia.***

Terkini

Korea Selatan dan Taiwan Bersatu Hadapi Tarif Chip AS?

Senin, 24 November 2025 | 14:55 WIB