Mengerti.id – Tak hanya menerangkan tentang bahasa cinta seseorang, Gary Chapman, PhD dan Jennifer Thomas, PhD juga mengenalkan tentang konsep apalogy language.
Penulis buku laris The Five Love Languanges: How to Express Heartfelt Commitment to Your Mate ini juga membahas apalogy language secara lanjut.
Apalogy language sendiri menjadi isyarat atau cara seseorang saat meminta maaf pada orang yang dicintai.
Memahami bahasa permintaan maaf akan memudahkan seseorang dalam menyesuaikan bagaimana cara dia meminta maaf sesuai kebutuhan orang yang tersinggung.
Baca Juga: Apa Itu Ngabuburit Ramadhan? Inilah Asal-usul dan Penjelasan Tentang Tradisi Ketika Bulan Puasa Tiba
Hal ini sesuai yang dikutip oleh redaksi Mengerti.id dari laman TODAY.com pada 11 Maret 2024.
Terdapat 5 kategori bahasa permintaan maaf yang didefinisikan oleh Thomas dan Chapman, yakni sebagai berikut:
1. Mengungkapkan penyesalan
Bahasa permintaan maaf ini menunjukkan bahwa seseorang menyesali kesalahan yang telah diperbuatnya.
Ekspresi ini biasanya diungkapkan dengan menunjukkan bahwa orang tersebut memahami emosi yang dirasakan orang yang dicintainya, seperti kecewa, frustasi, hingga ketakutan.
Contohnya saat seseorang mengatakan, ”aku sangat menyesali dan malu karena sudah berbicara buruk tentang kamu di hadapan banyak orang.”
2. Mengaku salah dan siap menerima konsekuensi
Seseorang yang masuk dalam kategori ini selalu ingin mendengar kalimat ”aku salah” dari orang yang mengecewakannya.
Cukup dengan mengakui bahwa telah melakukan kesalahan dapat membantu mencapai kesepakatan damai.
Hindari juga menyalahkan orang lain atau membawa orang lain selama periode mendamaikan suasana.
3. Memberi ganti rugi
Tipe ini akan meminta maaf dengan menawarkan ganti rugi atau memberikan kompensasi, dan menanyakan apa yang bisa dilakukan untuk memperbaiki keadaan.