Mengerti.id - Boven Digoel sedang viral sejak ada tagar dan top Instagram story yang gaungkan All Eyes On Papua.
All Eyes On Papua sendiri yang artinya "semua mata tertuju pada Papua" merupakan usaha netizen yang diviralkan untuk melindungi tanah daerah tersebut dari penggunaan perkebunan sawit.
Dikabarkan hutan seluas 36 ribu hektar, kurang lebih sama dengan separuh luas Jakarta telah habis, karena digunakan PT Indo Asiana Lestari untuk perkebunan sawit.
PT Indo Asiana Lestari (IAL) merupakan perusahaan asal Malaysia yang memiliki izin konsensi lahan di Papua seluas 39.190 hektare sejak tahun 2017.
Namun luasnya hutan yang telas habis dibabat dan digunakan untuk perkebunan sawit perusahaan tersebut memberikan dampak yang signifikan pada masyarakat setempat.
Termasuk masyarakat Adat Suku Awyu yang terancam kehilangan hutan adat yang selama ini digunakan untuk sumber penghidupan secara turun-temurun.
Lantas apa itu Boven Digoel?
Boven Digoel merupakan nama Kabupaten di provinsi Papua Selatan, daerah yang digunakan PT IAL membuat perkebunan sawit sekaligus tempat hidup masyarakat Adat Suku Awyu dan sekitarnya.
Karena itulah bersama dengan tagar All Eyes On Papua yang viral, secara otomatis banyak yang menyoroti Boven Digoel.
Berikut sejarah Boven Digoel, Papua Selatan:
Menurut situs resmi Kabupaten Boven Digoel, sejarah wilayahnya tidak lepas dari masa kolonialisme Hindia Belanda yang pernah menjajah Indonesia.
Penamaan Boven Digoel sendiri yaitu berasal dari kata Boven
yang bermakna bagian hulu atau atas sungai.
Sungai yang dimaksud yakni sungai Digoel atau disebut juga Digul, terletak di bagian selatan Pulau Papua.