Mengerti.id - Penyakit difteri menjadi kembali menjadi kasus KLB di daerah Jawa Barat. Ada penambahan 10 pasien positif difteri di Garut.
Tentunya penyakit difteri ini tidak boleh diremehkan. Setiap orang perlu tahu terkait penyebab, gejala, cara pengobatan dan pencegahan penyakit difteri.
Hal ini agar penyebaran dari penyakit difteri tidak semakin meluas. Difteri sendiri sebenarnya merupakan penyakit yang menyerang sistem pernapasan atas dan tenggorokan.
Baca Juga: Kenali Burnout Syndrome, Pemicu Penyakit Mental yang Tanpa Kamu Sadari Menghampiri Dirimu
Dirangkum oleh Mengerti.id dari laman Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan dan sumber lainnya, berikut informasi terkait penyebab, gejala, cara pengobatan dan pencegahan difteri.
Penyebab Difteri
Penyakit difteri pada dasarnya disebabkan oleh infeksi dari bakteri Corynebacterium diphteriae yang menular ke setiap manusia melalui beberapa medium seperti dan percikan air liur dan udara.
Seseorang penderita difteri dapat disebabkan karena menghirup partikel udara yang sudah terkontaminasi dari penderita difteri yang mengalami batuk dan bersin.
Selain itu, difteri bisa menular karena penyebab tersebut berada di permukaan barang. Seperti dari tisu atau alat makan dan barang milik penderita difteri yang tidak sengaja dipegang.
Kemudian, penyakit difteri bisa juga menular karena menyentuh luka yang sedang terinfeksi. Penyebab inilah yang membuat seseorang tanpa sadar tertular difteri.
Baca Juga: Penyakit Herpes Itu Apa? Kenali Gejala yang Sering Muncul di Tubuh dan Pengobatannya
Gejala Difteri
Ada beberapa gejala difteri yang dapat menjadi pertanda seseorang sedan tertular penyakit tersebut.
Gejala yang muncul yaitu tenggorokan sakit, batuk, pilek demam, menggigil, lemas dan lelah, suara serak hingga pembengkakan kelenjar getah bening.
