Mengerti.id - Orang Jepang memiliki banyak istilah unik dan menarik yang menggambarkan berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Salah satu istilah yang sering terdengar setelah munculnya Covid-19 dalam pembicaraan tentang makanan adalah "kuchisabishii".
Lantas apa arti dari istilah kuchisabishii dan mengapa kata tersebut sempat populer di kalangan masyarakat Jepang?
Baca Juga: 10 Makanan ini Dapat Meningkatkan Vitamin D dalam Tubuh, Intip Nomor 7 Paling Mudah Ditemukan
Secara harfiah, "kuchisabishii" berarti "mulut yang kesepian". Dalam konteks kebiasaan makan, istilah ini mengacu pada perasaan tidak puas atau kekurangan rasa ketika mulut sedang dalam kondisi kosong.
Orang yang merasakan "kuchisabishii" mungkin merasa ingin mengunyah sesuatu agar mulut tidak kosong. Sehingga istilah ini sering dikaitkan dengan kebiasaan makan meskipun tidak lapar.
Maksud dari kalimat tersebut menyatakan bahwa istilah dari kuchisabishii adalah kebiasaan makan meskipun tidak lapar berfungsi untuk memperbaiki mood.
Seperti hal-nya saat terjadi Covid-19 banyak orang yang merasakan kesepian dan kurang kerjaan sehingga menimbulkan efek kebosanan.
Baca Juga: Apa Itu Coulrophobia? Simak Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasi Salah Satu Permasalahan Fobia
Untuk mengalihkan efek dari rasa bosan tersebut beberapa orang mengusirnya dengan cara makan meskipun tidak lapar.
Apakah Kuchisabishii dapat Mendatangkan Efek Buruk?
Seorang guru bahasa Inggris asal Jepang yang memiliki channel bernama Shek Matz menjelaskan jika istilah kuchisabishii populer di kalangan orang yang ingin berhenti dari kebiasaan merokok.
Menurutnya perokok terbiasa menyelipkan sebuah rokok di mulutnya, namun ketika perokok tersebut memutuskan untuk berhenti akan terjadi perubahan yang signifikan karena kehilangan sesuatu.
Baca Juga: Link Nonton Drama Jepang Hold My Hand At Twilight Sub Indo