Mengerti.id – Hari Kasih Sayang alias Valentine Day tentu bukan sesuatu yang asing, di mana diperingati tiap 14 Februari.
Hari Kasih Sayang sudah bukan rahasia lagi yang seolah populer di kalangan muda-mudi untuk merayakannya bersama orang tercinta.
Bertepatan dengan 14 Februari, seolah tidak pernah terlintas dalam benak perihal kenapa tanggal tersebut dijadikan sebagai perayaan Valentine.
Bahkan juga tidak jarang momen ini sering dikaitkan sebagai sesuatu yang kurang cocok dengan tradisi timur, seperti halnya di Indonesia sendiri.
Lalu, apakah yang melatarbelakangi pemilihan 14 Februari sebagai tanggal perayaan Hari Kasih Sayang tiap tahunnya?
Sejarah Valentine
Valentine dimaknai sebagai momen spesial untuk mengutarakan rasa sayang dan cinta kepada orang-orang terdekat.
Dalam hal ini seringkali ditujukan kepada sang kekasih, suami istri, ataupun perasaan sayang kepada orang-orang di sekitarnya.
Akan tetapi, sejarah Valentine sebenarnya begitu dramatis yang bukan serta merta merayakan hari penuh kegembiraan akan cinta.
Baca Juga: Valentine 2024 Kapan? Ini 5 Ide Menghabiskan Waktu di Hari Kasih Sayang Bersama Orang Terkasih
Ada banyak versi yang mengungkap perihal asal mula Hari Valentine ini, hingga menjadi perayaan yang populer secara global.
Versi pertama dari sejarah perayaan ini adalah berkaitan dengan Festival Pagan Lupercalia yang berlangsung tiap awal musim semi.
Festival ini bertujuan sebagai bentuk penghormatan kepada Dewa Pertanian Romawi yakni Faunus tepat pada tanggal 15 Februari.
Akan tetapi, ritual yang tertuju pada Dewa Faunus itu dianggap sangat brutal, sehingga digantikan oleh Valentine yang dikenal seperti saat ini.
Selain itu, versi awal mula Hari Kasih Sayang juga diungkap sejarawan yang mengandung nuansa romantis terkait kisah cinta seorang Pendeta Roma.