Penyanyi Celine Dion Idap Stiff-Person Syndrome, Penyakit Apa Itu?

photo author
- Jumat, 9 Desember 2022 | 20:00 WIB
Pengertian Stiff-Person Syndrome dan cara penanganannya (Pixabay/fernandozhiminaicela)
Pengertian Stiff-Person Syndrome dan cara penanganannya (Pixabay/fernandozhiminaicela)

Mengerti.id-Penyanyi Kenamaan Celine Dion membatalkan sejumlah tur internasionalnya dikarenakan dia diagnosis mengidap penyakit autoimun langka bernama “Stiff-Person Syndrome”.

Menurut para ahli Stiff-Person Syndrome merupakan penyakit gangguan autoimun dan saraf yang membuat otot otot tubuh dan kaki mengalami kekakuan dan kejang.

orang yang mengidap Stiff-Person Syndrome dapat memiliki gejala yang ringan hingga parah. pengobatan terbaik yang disarankan untuk menjalani terapi sedini mungkin agar memastikan hasil yang lebih baik ” kata Richard Novak, MD, Ahli saraf sebagaimana dikutip dari Yale Medicine pada Jumat, 9 Desember 2022.

Baca Juga: Sesar Cugenang, Penemuan Patahan Tak Terduga Penyebab Gempa di Cianjur

Gejala

Gejala utama yang diderita pasien Stiff-Person Syndrome adalah otot tiba tiba kaku pada anggota tubuh dan kaki, bersamaan dengan itu disertai kejang yang hebat. Hal tersebut terkadang dapat dipicu oleh pengaruh lingkungan dan tekanan emosional.

Pengaruh dari gejala tersebut dapat menimbulkan kesulitan berjalan dan seiring waktu terjadinya cacat permanen.

Baca Juga: Kunci Jawaban PKN Kelas 7 Halaman 89 Aktivitas 4.2 Keberagaman Suku dan Budaya

Penderita Stiff-Person Syndrome juga cenderung mengalami perasaan depresi dan cemas. Terkadang penyakitnya tidak dapat diprediksi. Kebanyakan orang mulai mengalami gejala tersebut di usia 30 -60 tahun.

Walaupun penyebab Sindrom Stiff-Person Syndrome masih belum diketahui, para ahli memprediksi hal tersebut disebabkan oleh reaksi autoimun.

Secara khusus, sistem kekebalan penderita Stiff-Person Syndrome menyerang protein yang disebut Dekarboksilase Asam Glutamat (GAD), yang membantu membuat zat yang disebut Gamma-aminobutirat (GABA).

Baca Juga: Profil dan Biodata Mahfud MD Menkopolhukam yang Pernah Jadi Ketua Mahkamah Konstitusi 2 Periode

Sebagai pengatur neuron motorik, tingkat GABA yang rendah dapat menyebabkan neuron neuron tersebut bekerja terus menerus bahkan ketika tidak diperintahkan.

Sekitar 60-80 persen pasien Stiff-Person Syndrom memiliki antibodi anti-GAD dalam darah dan cairan serebrospinal pada otak.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sumiyanti R Yaku

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Mengenal Leverage dalam Binance Futures

Jumat, 25 Juli 2025 | 10:46 WIB

Mengenal Reserve Rights Crypto dan Gala Games

Selasa, 11 Februari 2025 | 15:05 WIB
X