Mengerti.id - Perayaan tahun baru Masehi sangat ditunggu tunggu menjelang akhir tahun. Festival kembang api, konser musik, bazaar dan beberapa kegiatan lainnya merupakan hal yang wajib ada menjelang malam pergantian tahun.
Tahun baru Masehi yang kita kenal selalu jatuh setiap tanggal 1 januari tiap tahunnya. Penetapan tersebut telah menjadi ketentuan yang diterapkan di banyak negara di dunia.
Walaupun begitu, beberapa kalangan masyarakat di dunia tidak merayakan tahun baru dengan cara yang sama. Bahkan perayaan tahun baru tidak dilakukan pada tanggal 1 Januari.
Baca Juga: Sejarah Perayaan Tahun Baru, Pertama Kali Dilakukan di Timur Tengah Lho!
Berikut beberapa macam tahun baru yang dirayakan oleh berbagai masyarakat di berbagai belahan dunia.
1. Tahun Baru Baha'i Persia, Nawruz
Dirayakan oleh para penganut Baha'i, tahun biasa terdiri dari 365 hari atau 366 hari pada tahun kabisat. Satu tahun Baha'i dibagi menjadi 19 bulan yang terdiri atas 19 hari.
Tahun Baha'i dimulai pada tanggal 21 Maret berdasarkan kalender Masehi yang sering disebut Haft-Seen. Haft-Seen dirayakan dengan membuang barang-barng yang dianggap penuh kesialan.
Baca Juga: 33 Ucapan Tahun Baru 2023 Menyentuh Hati Islami yang Indah, Cocok Dibagikan di Media Sosial
2. Tahun Baru Yahudi, Rosh Hashanah
Dirayakan setiap tanggal 1 dan 2 bulan Tishri, bulan ke-7 dalam Kalender Yahudi. Dalam kalender Masehi, dirayakan sekitar bulan September hingga Oktober.
Pada perayaan Rosh Hashanah, ada sebuah kebiasaan untuk memakan roti yang telah dicelupkan pada madu atau garam yang melambangkan harapan untuk tahun baru yang baik dan "manis”.
3. Tahun Baru Islam, Hijriyah
Berbeda dengan Kalender Masehi yang menggunakan peredaran Matahari, Kalender Hijriah menggunakan peredaran bulan sebagai dasar acuannya.