Korban yang berjatuhan tidak hanya dari rakyat Surabaya, melainkan juga termasuk 1600 orang prajurit Inggris tewas, luka-luka, dan hilang.
Di akhir pertempuran pada 2 Desember 1945, para rakyat Surabaya mundur dan meninggalkan kotanya. Meski begitu, masih berlangsung perlawanan kecil di beberapa tempat.
Pertempuran Surabaya ini dimenangkan oleh pihak sekutu, tetapi mereka kehilangan sosok 2 jenderal yakni AWS Mallaby dan Robert Guy Loder-Symonds.
Sejatinya, perang melawan bangsa asing antara rakyat Indonesia sudah mulai terlihat sejak awal kemerdekaan. Salah satunya pertempuran Surabaya terhadap tentara Inggris ini.
Pertempuran ini juga disinyalir menjadi perang besar yang berkobar sepanjang Revolusi Nasional Indonesia, bahkan disebutkan melampaui Revolusi Prancis 1789 menurut anggapan Van Mook.
Demikian peristiwa 10 November secara singkat yang penuh heroik dan gelora semangat membara rakyat dan pemuda Surabaya atau lebih dikenal istilah Arek-arek Suroboyo.***