Mengerti.id - Para arkeolog menemukan patung manusia langka berusia sekitar 12.000 tahun di situs Göbekli Tepe, kompleks kuil tertua di dunia yang terletak di tenggara Turki. Menurut laporan The New Arab pada Kamis 19 September 2025, patung ini ditemukan tertanam secara horizontal di dalam dinding batu di antara Struktur B dan D situs Warisan Dunia UNESCO tersebut.
Penemuan ini diumumkan langsung oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Turki, Mehmet Nuri Ersoy, dalam sebuah upacara resmi bersama Putri Akiko dari Mikasa, Jepang. Ersoy menyebut bahwa penemuan tersebut memberikan wawasan baru yang belum pernah ada sebelumnya tentang praktik ritual masyarakat Zaman Neolitik.
Patung yang ditemukan memiliki kepala dan tubuh yang utuh, sementara bagian kaki tidak ditemukan. Para peneliti belum memastikan apakah hilangnya kaki ini disebabkan oleh kerusakan alami atau merupakan bagian dari simbolisme ritual.
Menurut Profesor Necmi Karul, direktur penggalian Göbekli Tepe, posisi horizontal patung yang sengaja ditempatkan di dalam dinding menunjukkan adanya tujuan ritual khusus. Para arkeolog menduga patung ini merupakan persembahan votif, yakni bentuk persembahan simbolik untuk kepercayaan spiritual.
"Walaupun contoh serupa sebelumnya ditemukan di Karahantepe, penemuan dari Göbekli Tepe ini menandai tonggak penting dalam pemahaman kita tentang pandangan dunia Neolitik," kata Ersoy dalam pengumumannya. Ia menambahkan bahwa temuan tersebut "akan memberi pencerahan tentang ritual dan sistem kepercayaan Zaman Neolitik."
Göbekli Tepe dikenal sebagai situs arkeologi yang menakjubkan karena usianya yang luar biasa tua, diperkirakan antara 9600 hingga 8000 SM. Situs ini lebih tua 6.000 tahun dari Stonehenge dan 7.000 tahun dari piramida Mesir.
Sebelumnya, Göbekli Tepe terkenal dengan pilar batu kapur berbentuk huruf T raksasa yang dihiasi ukiran hewan seperti rubah, ular, babi hutan, dan burung pemakan bangkai. Patung manusia adalah temuan yang sangat jarang di situs ini.
Profesor Karul menjelaskan bahwa struktur tempat ditemukannya patung berada di area yang digunakan untuk kegiatan ritual. Ia juga menekankan perlunya analisis laboratorium lebih lanjut untuk menentukan konteks penempatan patung tersebut.
Temuan ini juga memperkuat pandangan bahwa masyarakat Neolitik awal telah memiliki sistem simbolik dan spiritual yang kompleks jauh sebelum munculnya peradaban agraris.
Menurut laporan Anatolian Archaeology, penempatan patung secara horizontal di dalam dinding bisa jadi memiliki makna persembahan kepada dewa atau roh pelindung. Posisi tersebut kemungkinan mencerminkan bentuk penghormatan terhadap kehidupan dan kematian.
Pemerintah Turki menyebut penemuan ini sebagai salah satu pencapaian arkeologi paling signifikan tahun ini. Penelitian lanjutan di Göbekli Tepe diharapkan dapat mengungkap lebih banyak artefak yang memperdalam pemahaman tentang budaya Neolitik Anatolia.
Ersoy juga menyampaikan bahwa temuan baru ini menunjukkan pentingnya melestarikan situs Göbekli Tepe, yang kini menjadi pusat perhatian dunia dalam studi asal-usul kepercayaan manusia.
Dengan penemuan ini, Göbekli Tepe kembali menegaskan dirinya bukan hanya sebagai situs arkeologi tertua, tetapi juga salah satu kunci utama untuk memahami spiritualitas dan simbolisme manusia prasejarah.***
