Mengerti.id - Para ilmuwan berhasil menemukan dua spesies laut luar biasa di Samudra Pasifik yang mengungkap betapa misteriusnya kehidupan di kedalaman laut. Penemuan ini mencakup spesies limpet baru yang memecahkan rekor kedalaman habitat, serta kemunculan langka belut tanpa wajah yang terekam di Kepulauan Cook.
Menurut laporan ZooKeys pada Oktober 2025, tim peneliti dari Japan Agency for Marine-Earth Science and Technology (JAMSTEC) menemukan spesies limpet raksasa bernama Bathylepeta wadatsumi di kedalaman hampir 6 kilometer di bawah permukaan laut. Penemuan dilakukan menggunakan kapal selam berawak Shinkai 6500 di wilayah 500 kilometer tenggara Tokyo.
Limpet tersebut memiliki panjang cangkang mencapai 40,5 milimeter — ukuran yang luar biasa besar untuk hewan sejenis yang hidup di lingkungan laut dalam. Spesies ini kini memegang rekor sebagai limpet sejati yang hidup paling dalam di dunia, tepatnya di kedalaman 5.922 meter di bawah permukaan laut.
“Bahkan di era kendaraan bawah laut tanpa awak, mata manusia masih punya keunggulan di dasar laut,” ujar penulis utama penelitian, Dr. Chong Chen. “Kapal selam berawak seperti Shinkai 6500 memungkinkan kami menjelajahi dengan lebih cermat dan menemukan makhluk seperti Bathylepeta wadatsumi yang mungkin terlewatkan sepenuhnya oleh sistem otomatis.”
Nama spesies ini diambil dari Wadatsumi, dewa laut dalam mitologi Jepang, sekaligus karakter dari manga populer One Piece. Nama tersebut mencerminkan ukuran dan keunikannya dibandingkan kerabat limpet laut dalam lainnya.
Sementara itu, ekspedisi terpisah yang dilakukan oleh kapal penelitian E/V Nautilus di Kepulauan Cook berhasil merekam video langka belut tanpa wajah atau faceless cusk eels (Typhlonus nasus). Hewan ini tampak tanpa fitur wajah sama sekali, meski sebenarnya memiliki struktur anatomi tersembunyi yang memungkinkan mereka beradaptasi dengan kondisi ekstrem di laut dalam.
Belut tersebut memiliki mulut yang terletak di bagian bawah tubuh, bukan di depan seperti ikan pada umumnya. Posisi anatomi unik inilah yang memberi kesan “tanpa wajah” ketika dilihat dari samping, sesuatu yang telah memukau peneliti sejak pertama kali terekam kembali pada 2017.
Rekaman terbaru menunjukkan spesies ini berenang di kedalaman sekitar 13.000 kaki (sekitar 4.000 meter) di perairan Kepulauan Cook. Meski tampak tanpa mata, belut muda sebenarnya memiliki mata kecil yang tertutup oleh kulit, yang kemudian menghilang seiring pertumbuhan karena tidak lagi diperlukan di zona laut yang gelap abadi.
Menurut laporan Discover Wildlife, kemunculan kembali faceless cusk eels menandai momen penting dalam studi biologi laut dalam. Spesies ini sebelumnya sempat menghilang dari catatan ilmiah selama lebih dari satu abad, sejak terakhir kali ditemukan pada tahun 1873.
Kapal E/V Nautilus sendiri masih melanjutkan ekspedisinya hingga 21 Oktober 2025, dengan fokus pada wilayah laut yang belum pernah disurvei di Kepulauan Cook. Peneliti berharap dapat menemukan lebih banyak spesies baru yang belum pernah terlihat sebelumnya.
Kedua penemuan ini menunjukkan betapa banyaknya misteri yang masih tersimpan di dasar samudra. Laut dalam tetap menjadi salah satu wilayah paling tidak dikenal di Bumi, meski teknologi eksplorasi terus berkembang pesat.
“Setiap kali kita turun ke laut dalam, selalu ada sesuatu yang mengejutkan,” tambah Dr. Chen. “Penemuan ini menjadi pengingat bahwa kita baru menyentuh permukaan dari keanekaragaman kehidupan di planet ini.”
Dengan semakin banyak penelitian menggunakan kapal selam berawak dan sistem robotika laut dalam, para ilmuwan berharap dapat memahami lebih jauh bagaimana kehidupan berevolusi di lingkungan ekstrem seperti ini. Penemuan Bathylepeta wadatsumi dan belut tanpa wajah bukan hanya menambah daftar spesies laut baru, tetapi juga memperluas pemahaman kita tentang batas kemampuan biologis makhluk hidup di kedalaman laut.***