Mengerti.id – Hari Pahlawan menjadi momentum khusus yang menandai peristiwa heroik di Surabaya dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Memperingati Hari Pahlawan selain biasanya dilakukan upacara untuk mengenang jasa-jasanya, ungkapan melalui karya puisi juga tidak sedikit ditemukan.
Puisi menjadi salah satu bentuk mengekspresikan perasaan atas suatu hal. Tak terkecuali digunakan untuk momentum spesial Hari Pahlawan tersebut.
Puisi Hari Pahlawan senantiasa digemakan tatkala menjelang peringatan bersejarah di tanggal 10 November itu.
Momentum nasional yang penuh sifat ksatria para pemuda dan rakyat Surabaya dalam melawan sekutu Inggris yang membonceng NICA (Netherlands-Indies Civil Administration).
Terkait puisi Hari Pahlawan, berikut Mengerti.id sajikan 3 contoh ungkapan menyentuh hati atas peristiwa 10 November yang heroik membakar gelora semangat.
Baca Juga: 5 Puisi Hari Pahlawan 10 November, Bisa Digunakan untuk Tugas atau Lomba Siswa SD, SMP dan SMA
Puisi Hari Pahlawan
1. Tumpah Darah Sang Pahlawan
Wahai sosok pahlawan bangsa
Jasamu sungguh tak terkira
Semangatmu penuh bergelora
Menegakkan perjuangan menentang penjajah
Darah dan keringat yang bercucuran adalah bukti
Betapa mulianya perjuangan yang kau hadapi hingga mati
Perasaan cinta tanah air yang hakiki membuatmu berupaya tanpa henti
Kini sosok hebat dirimu telah tumbuh dalam sanubari dan kenangan
Mengambil hikmah atas peristiwa lampau tuk tetap berdiri
Mengokohkan semangat cinta tanah air dan bangsa Indonesia
Menghalau segala ancaman dan perpecahan bangsa
2. Perjuangan Abadi
Sudah lebih dari 70 tahun bangsa ini merdeka
Rupanya masih tetap sama tak melunturkan persatuan dan kesatuan
Justru semakin bulat tekad untuk kehidupan ibu pertiwi yang abadi
Jika bukan tanpa mereka para pahlawan sejati,
Mungkin saja merah putih tidak akan berkibar tinggi
Jika bukan karena darah mereka yang bertumpah ruah
Juga tidak akan ada kata merdeka atas nama bangsa
Memang layak tanda kehormatan dan penghargaan itu disematkan
Juga sikap teladan yang patut dicontoh dan diambil hikmah
Meski bukan lagi dengan angkat senjata
Tapi dengan pemikiran cerdas dan tetap berwawasan Bhineka Tunggal Ika
3. 10 November yang Heroik
10 November yang penuh heroik
Pekik merdeka lantang beradu dengan meriam
Gemuruh senjata hingga peluru menembus dada
Tak berarti perjuangan goyah dan menyerah