Dongeng Anak Usia 4-6 Tahun: Nila dan Pensil Warna yang Dipinjam Diam-Diam

photo author
- Senin, 7 Juli 2025 | 20:31 WIB
Cerita edukatif untuk anak 4-6 tahun mengenai kejujuran dan menghargai barang milik teman. ( stux/Pixabay)
Cerita edukatif untuk anak 4-6 tahun mengenai kejujuran dan menghargai barang milik teman. ( stux/Pixabay)

Mengerti.id - Anak-anak usia 4-6 tahun sedang belajar memahami aturan dan tata krama. Salah satu hal penting yang perlu diajarkan adalah tidak boleh mengambil atau meminjam barang milik orang lain tanpa izin. Ini bisa dimulai dari hal kecil, seperti meminjam mainan, buku, atau alat gambar dari teman.

Dengan dongeng anak usia 4-6 tahun, kita bisa menyampaikan pesan ini dengan cara yang ringan dan mudah dimengerti. Kisah-kisah sederhana dengan tokoh yang dekat dengan kehidupan anak akan membuat mereka lebih mudah belajar. Yuk, kita ikuti cerita Nila dan pensil warna milik temannya!

Di sebuah sekolah TK yang cerah, ada seorang anak bernama Nila. Ia anak yang ceria dan suka menggambar. Setiap hari, ia membawa buku gambar dan crayon kesayangannya ke sekolah.

Suatu hari, Nila lupa membawa crayon dari rumah. Saat jam menggambar tiba, ia panik dan bingung harus bagaimana. Teman-temannya sudah mulai mewarnai, tapi Nila hanya menatap kertas kosong.

Lalu, ia melihat kotak pensil warna milik Sinta di meja. Warnanya lengkap dan rapi. Tanpa berpikir panjang, Nila mengambil satu pensil warna dari dalam kotak itu diam-diam.

"Nggak apa-apa, nanti aku kembalikan kok," gumam Nila dalam hati. Ia lalu mulai mewarnai gambarnya dengan senang. Tapi hatinya terasa sedikit tak nyaman.

Sinta kemudian sadar salah satu pensil warnanya hilang. "Hah? Warna jinggaku ke mana ya? Tadi masih ada," katanya kebingungan sambil melihat sekeliling.

Nila menunduk. Ia tidak tahu harus bilang apa. Ia merasa bersalah tapi juga takut kalau nanti dimarahi.

Ibu Guru datang dan bertanya, "Ada yang melihat pensil warna jingga milik Sinta?"

Nila diam saja. Tapi hatinya makin tidak enak. Ia tidak bisa fokus menggambar lagi. Kepalanya terasa berat karena menahan rahasia.

Saat jam istirahat, Nila duduk sendiri. Ia tidak ikut bermain seperti biasanya. Teman-temannya bingung melihat Nila yang murung.

Akhirnya, Nila memberanikan diri menghampiri Ibu Guru. "Bu Guru... maaf, tadi Nila yang pakai pensil Sinta tanpa izin," katanya pelan sambil menunduk.

Ibu Guru tersenyum lembut. "Terima kasih sudah jujur, Nila. Lain kali, minta izin dulu ya sebelum meminjam."

Nila mengangguk. Ia lalu menemui Sinta dan berkata, "Maaf ya, Sinta. Aku pakai pensilmu tadi tanpa bilang. Ini aku kembalikan."

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lazuardi Ansori

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kura-Kura Bisa Optimis? Ini Bukti Saintifiknya!

Kamis, 17 Juli 2025 | 19:35 WIB
X