Mengerti.id - Selain tulisan, salah satu bentuk karya sastra yang paling dikenal adalah puisi. Puisi atau sajak merupakan ragam sastra yang tidak bisa lepas dari namanya irama, bait dan rima.
Rima yang digunakan dalam puisi atau sajak bertujuan untuk memperindah bahasa karya sastra tersebut.
Dengan adanya rima, puisi yang dihasilkan memiliki nilai estetika yang lebih dibandingkan tidak memiliki rima sama sekali.
Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Halaman 178: Nilai Moral yang Terdapat pada Syair Perahu
Berikut penjelasan mengenai rima yang dirangkum dari berbagai sumber.
Rima menurut pengertian dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pengulangan bunyi yang berselang, baik dalam larik sajak atau di akhir larik sajak.
Rima bisa diartikan juga sebagai pengulangan bunyi yang ada dalam kata maupun suku kata yang ada dalam puisi atau sajak.
Penggunaan rima pada akhir kata pada bagian puisi akan menimbulkan rasa indah jika didengarkan saat dibacakan.
Bunyi yang akan ditampilkan dengan rima dalam puisi bisa menggunakan nada atau suara yang tinggi. Tekanan yang diberikan akan menimbulkan suara yang khas.
Beberapa puisi atau sajak melayu serta karya sastra klasik biasanya menggunakan penggunaan rima yang sangat kental sehingga menghasilkan pengulangan bunyi yang berselang.
Berdasarkan bunyi kata dan suku kata, rima terbagi antara beberapa jenis yaitu:
1. Rima sempurna
Rima sempurna adalah rima yang seluruh suku kata terakhir pada akhirnya barisnya sama sebagai contoh:
Jika ada jarum yang patah
Jangan disimpan di dalam peti
Jika ada kata yang salah
Jangan simpan di dalam hati.