Mengerti.id - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menerapkan konsep hybrid bank untuk melayani nasabah dengan baik.
Hal ini dilakukan untuk merangkul seluruh segmen nasabah baik secara manual atau digital.
Langkah ini diambil berdasarkan perubahan pola masyarakat dalam bertransaksi dan menggunakan layanan perbankan.
Baca Juga: 2 Tahun Holding Ultra Mikro oleh BRI, Pegadaian, dan PNM, Sukses Dorong UMKM Naik Kelas
Terutama dengan adanya tranformasi digital, meski belum semua segmen melek digital.
Oleh sebab itu, BRI mengusung konsep hybrid bank agar seluruh segmen nasabah bisa mendapat akses layanan perbankan dengan mudah.
Direktur Utama BRI Sunarso mengungkap, perseroan terus berupaya membawa efisiensi dalam operasional BRI dengan strategi digitalisasi.
Sementara konsep hybrid bank diterapkan agar masyarakat yang belum terlalu familiar terhadap digitalisasi bisa tetap terlayani.
"Kita punya riset, kita punya survei, bahwa masyarakat micro finance di Indonesia itu, pertama mereka sudah paham dengan alat-alat digital, dengan gadgetnya, tapi mereka kurang paham dengan produk keuangan digital," kata Sunarso.
Oleh karena itu, kemampuan BRI untuk menyediakan layanan melalui digital dikombinasikan dari digital dan manual yang disebut hybrid.
Baca Juga: Dukung AIPF dalam Transisi Energi, BRI Bukukan Green Loan Rp79,4 Triliun
Sunarso memberikan contoh hybrid bank strategy yang paling sederhana adalah AgenBRILink.
AgenBRILink memberikan kemudahan bagi nasabah mikro dalam melakukan transaksi perbankan. AgenBRILink juga memiliki peranan yang sangat penting dalam roda perekonomian serta kehidupan masyarakat.
Dalam pelaksanaannya, AgenBRILink selalu siap melayani kebutuhan masyarakat sekalipun dalam periode hari libur.