Mengerti.id - Pemerintah Korea Selatan membuka peluang kerja sama dengan Taiwan dalam menghadapi potensi tarif semikonduktor Amerika Serikat, sebagai bagian dari strategi kedua negara untuk mendapatkan perlakuan tarif paling menguntungkan dari Washington. Dilansir dari Newsmax pada 23 November 2025, sinyal ini mencerminkan konsolidasi kepentingan dua pusat manufaktur chip terbesar dunia.
Menteri Perdagangan Korea Selatan Yeo Han-koo mengatakan dalam wawancara radio bahwa negosiasi Taiwan dengan AS membuka ruang kerja sama agar kedua pihak dapat memperoleh posisi terbaik dalam kebijakan tarif semikonduktor yang sedang dibahas.
Pernyataan ini muncul di tengah ketidakpastian atas ancaman tarif chip yang disampaikan Presiden Donald Trump. Jika diberlakukan, tarif tersebut berpotensi mengubah alur rantai pasok chip global yang saat ini sangat bergantung pada Korea Selatan dan Taiwan.
Menurut Newsmax, Korea Selatan baru saja menyelesaikan perjanjian perdagangan dengan AS yang mengurangi tarif barang-barang Korea dari 25 persen menjadi 15 persen sebagai imbalan atas investasi 350 miliar dolar AS dalam sektor strategis AS.
Perjanjian tersebut juga mencakup ketentuan penting yang memastikan tarif semikonduktor untuk Korea tidak akan kurang menguntungkan dibandingkan tarif yang mungkin diberikan kepada negara lain dalam perjanjian mendatang dengan volume perdagangan chip setara atau lebih besar. Para pejabat menilai klausul ini secara langsung mengarah pada posisi tawar Taiwan.
Di sisi Taiwan, negara tersebut saat ini masih menjalankan negosiasi aktif dengan AS. Dilansir dari Newsmax, Taiwan dapat memberikan komitmen investasi hingga 400 miliar dolar AS untuk mengamankan keringanan tarif.
Kementerian Urusan Ekonomi Taiwan menyatakan pada Jumat bahwa perjanjian final belum tercapai, tetapi Taiwan sedang berusaha mendapatkan posisi most-favored-nation dalam kerangka kebijakan keamanan nasional Section 232.
Dilansir Mengerti.id dari EconoTimes, dorongan kerja sama muncul di tengah indikasi dari pejabat AS bahwa tarif semikonduktor mungkin tidak akan diberlakukan dalam waktu dekat. Hal ini sedikit meredakan ketegangan dalam industri chip internasional.
Meski begitu, juru bicara Gedung Putih tetap menggarisbawahi komitmen pemerintahan Trump untuk menggunakan seluruh alat kekuasaan eksekutif guna membangun kembali industri manufaktur domestik yang dianggap penting bagi keamanan nasional.
Pada Oktober, ekspor semikonduktor Korea Selatan ke AS melonjak 51,2 persen menjadi 1,2 miliar dolar AS, didorong oleh permintaan chip berperforma tinggi untuk kebutuhan AI. Seorang pejabat Korea menolak mengonfirmasi apakah telah ada diskusi langsung dengan Taiwan terkait penyelarasan strategi negosiasi.
Situasi ini menunjukkan bahwa Korea Selatan dan Taiwan tidak hanya bersaing sebagai produsen chip, tetapi juga saling mempertimbangkan koalisi diplomatik untuk menghadapi tekanan tarif dan membentuk kembali struktur industri semikonduktor global.***