ekonomi-bisnis

BRI Rilis Indeks Bisnis UMKM Q3-2025: Ekspansi Berlanjut, Optimisme Pelaku Usaha Kian Menguat

Selasa, 2 Desember 2025 | 18:26 WIB
BRI Merilis Indeks Bisnis UMKM Triwulan Ketiga 2025. (BRI)

Mengerti.id - BRI atau PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kembali merilis Indeks Bisnis UMKM untuk Triwulan III 2025 (Q3-2025) beserta proyeksi kinerja pada Triwulan IV 2025. Berdasarkan hasil survei, aktivitas usaha UMKM tercatat masih berada dalam zona ekspansi dengan capaian indeks sebesar 101,9.

Pada saat bersamaan, rasa optimisme para pelaku UMKM turut menguat, terlihat dari Indeks Ekspektasi Bisnis yang meningkat menjadi 120,7 pada Q3-2025, naik dari angka 116,5 pada periode sebelumnya.

Akhmad Purwakajaya selaku Direktur Micro BRI menjelaskan bahwa perluasan aktivitas bisnis UMKM tersebut didorong oleh sejumlah faktor yang saling melengkapi dan memberikan pengaruh positif.

“Harga barang input yang relatif stabil dan mudah didapat, serta kondisi cuaca yang kondusif mendorong peningkatan produktivitas sektor pertanian dan hasil tangkapan ikan nelayan,” ujarnya.

Baca Juga: Bersama Pemberdayaan Rumah BUMN BRI, Batik Siger Khas Lampung Terus Berkembang

Peningkatan harga jual berbagai komoditas, seperti hasil pertanian, peternakan, dan perikanan, turut berkontribusi terhadap naiknya omzet pada sektor-sektor tersebut. Selain itu, aktivitas proyek pemerintah maupun swasta menjelang tutup tahun juga memberikan dorongan kuat, khususnya bagi sektor konstruksi.

Di sisi lain, kembalinya aktivitas masyarakat ke kondisi normal setelah momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) serta libur sekolah semakin memperbaiki kinerja UMKM yang berada di sekitar area perkantoran dan sekolah.

Dengan berbagai faktor positif tersebut, para pelaku UMKM menilai prospek usaha pada Q4-2025 akan lebih cerah dibandingkan kuartal sebelumnya. Optimisme ini tercermin dari kenaikan Indeks Ekspektasi Bisnis menjadi 120,7 dari 116,5 pada Q3-2025, menandakan semakin kuatnya keyakinan pelaku usaha terhadap peluang pertumbuhan di bulan-bulan mendatang.

Kinerja rentabilitas atau kemampuan usaha untuk menghasilkan laba dalam periode tertentu mengalami penurunan, seiring merosotnya omzet serta meningkatnya harga bahan baku, terutama di sektor industri pengolahan, dan naiknya harga barang dagangan di sektor perdagangan. Kondisi tersebut menekan volume penjualan dan pada akhirnya mengurangi margin keuntungan pelaku usaha.

Situasi ini juga berpotensi memengaruhi kapasitas pelaku UMKM dalam memenuhi kewajiban pembayaran angsuran pinjaman tepat waktu.

“Sementara itu, kegiatan investasi masih meningkat sejalan dengan ekspektasi kegiatan usaha yang akan membaik ke depan. Menyongsong Q4-2025 indeks ekspektasi semua komponen menguat karena kemungkinan adanya peningkatan permintaan pada perayaan Nataru, belanja pemerintah yang makin pesat pada akhir tahun, dan prospek pertumbuhan ekonomi yang tetap baik,” ucap Akhmad

Secara sektoral, Indeks Bisnis UMKM masih berada di zona ekspansi, meskipun beberapa sektor menunjukkan tanda perlambatan. Sektor konstruksi mencatat performa paling kuat dengan indeks 112,0, didorong oleh meningkatnya proyek pemerintah dan swasta menjelang akhir tahun.

Sektor pertanian juga mengalami percepatan ekspansi berkat harga input yang relatif stabil dan kondisi kemarau basah yang mendukung produktivitas, terutama pada padi dan hortikultura. Harga jual hasil pertanian yang menarik turut mengangkat omzet pelaku usaha.

Di sisi lain, sektor pertambangan tetap berada pada fase ekspansi karena tingginya permintaan pasir, batu, dan galian tanah dari sektor konstruksi. Namun, laju pertumbuhan sektor ini mulai melambat akibat curah hujan tinggi di sejumlah wilayah serta pembatasan penambangan oleh beberapa pemerintah daerah.

Halaman:

Tags

Terkini

Korea Selatan dan Taiwan Bersatu Hadapi Tarif Chip AS?

Senin, 24 November 2025 | 14:55 WIB