Mengerti.id - Generasi merupakan kelompok orang yang lahir dalam rentang waktu yang relatif serupa. Setiap generasi memiliki karakteristik, nilai, dan pandangan hidup yang berbeda. Perbedaan ini seringkali menyebabkan konflik dan kesalahpahaman antara generasi yang berbeda.
Gap generasi adalah masalah purba, nyaris dalam semua perjalanan sejarah peradaban dunia melalui problem ini.
Karena lahir dan menjalani hidup dengan kondisi yang berbeda, maka setiap kelompok generasi bakal punya perbedaan. Ketidakselarasan ini yang kemudian kerap menjadi masalah, gesekan dan bahkan konflik yang cukup dalam.
Sebagai contoh, dalam penelitian yang dilakukan Naumovska dan Novkovska (2019). Pada penelitian yang bejudul Mind the Gap: Generation Y and Z Socio-Economic Differences, ditelisik mengenai dampak perubahan sosial-ekonomi pada generasi yang berbeda.
Studi ini menemukan bahwa generasi Y (mereka yang lahir antara tahun 1981 dan 1996) mengalami kesulitan ekonomi akibat krisis keuangan global, sementara generasi Z (mereka yang lahir antara tahun 1997 dan 2012) menghadapi tantangan baru seperti pengaruh teknologi dan tingkat persaingan yang tinggi.
Perbedaan ini menciptakan kesenjangan ekonomi dan sosial yang berdampak pada peluang, pendidikan, dan gaya hidup kedua generasi.
Sementara penilitian yang dilakukan oleh Seol et al. (2020) berjudul A Study on the Generational Gap in Conflict within Organizations, diteliti mengenai konflik yang terjadi di dalam organisasi antara generasi yang berbeda.
Studi ini menemukan bahwa perbedaan dalam nilai-nilai, harapan, dan gaya kerja adalah faktor utama yang mempengaruhi terjadinya konflik.
Generasi yang lebih tua cenderung mempertahankan tradisi dan struktur yang ada, sementara generasi yang lebih muda memiliki kecenderungan untuk mencari inovasi dan perubahan. Ketidaksepahaman ini dapat menghambat kerja tim dan mengganggu produktivitas organisasi secara keseluruhan.
Sedangkan penelitian berjudul Understanding the Psychology of Youths: Generation Gaps in Oman tahun 2018 mengulas bagaimana konflik yang terjadi antar-generasi yang terjadi di Oman.
Al-Lawati dan Al-Saifi, penulis artikel tersebut, menemukan bahwa perbedaan antargenerasi dalam nilai-nilai, perilaku, dan preferensi menyebabkan perpecahan dalam masyarakat. Generasi muda cenderung lebih terbuka terhadap perubahan dan memperlihatkan kecenderungan untuk menantang norma-norma yang ada, sementara generasi tua lebih memegang teguh tradisi dan kebiasaan lama.
Pada studi tersebut menyoroti pentingnya memahami psikologi generasi muda untuk menciptakan iklim sosial yang inklusif dan harmonis.