Siapa Pencipta Lato Lato? Ini Sejarahnya, Negara Asal, Sebutan di Luar Negeri hingga Negara yang Melarang

photo author
- Jumat, 13 Januari 2023 | 20:12 WIB
Siapa yang menciptakan lato-lato? Ini sejarah, negara asal lato-lato, negara yang melarang hingga sebutan lato-lato di negara lain (Tangkap Layar/Fajrul FX/YouTube)
Siapa yang menciptakan lato-lato? Ini sejarah, negara asal lato-lato, negara yang melarang hingga sebutan lato-lato di negara lain (Tangkap Layar/Fajrul FX/YouTube)

Sebutan lato-lato di berbagai dunia

Lato-lato memiliki sebutan yang berbeda di setiap penjuru dunia. Di indonesia ada yang menyebut lato-lato, tok-tok, dan nok-nok.

Di Amerika Serikat sering disebut Newtons yo yo atau clackers ball. Di Eropa, lato-lato disebut dengan knockers, click-clacks, clackers, ker-bangers, atau clankers.

Dampak Lato-lato di Indonesia

Permainan lato-lato memiliki dampak positif dan negatif. Positifnya dapat mengurangi penggunaan gadget pada anak.

Dan melatih konsentrasi dan kekreatifan anak dengan membenturkan dua sisi lato-lato sehingga menghasilkan suara yang bagus.

Seperti tepuk pramuka versi lato-lato yang sempat viral di platform media sosial.

Dampak negatifnya suara yang acap kali ada dimana-mana sehingga mengganggu pendengaran.

Hingga lato-lato yang pecah berdampak pada operasi mata pada anak, karena serpihan lato-lato terkena bola mata.

Baca Juga: Buntut Viral Saranjana Kini Muncul 'Jawisabana', Apakah Itu? Pengakuan Seseorang dari Saranjana Kota Ghaib!

Negara yang melarang lato-lato

Ternyata lato-lato juga pernah dilarang di 3 negara. Yaitu Amerika Serikat, Inggris, dan Mesir.

Alasan utama pelarangan lato-lato di Amerika Serikat dan Inggris adalah karena mencederai anak-anak.

Sedangkan pelarangan di Mesir karena disinyalir melecehkan Abdul Fatah El Sisi, Presiden Mesir.

Karena masyarakat Mesir menyebut lato-lato dengan nama sisi's ball. Dianggap merujuk pada kemaluan presiden, sehingga lato-lato dilarang pada 2017 lalu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Gilang Rafiqa Sari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X