Baca Juga: Kenapa Ada Tahun Kabisat dan Terjadi Setiap Kapan? Ini Penjelasannya
Sejak zaman kuno, manusia telah menyadari perlunya menyelaraskan kalender dengan pergerakan matahari untuk menjaga konsistensi waktu.
Inilah yang menjadi landasan bagi pengembangan konsep tahun kabisat.
1. Kalender Julian
Sebelum kalender Gregorian, Julius Caesar memperkenalkan Kalender Julian pada tahun 45 SM.
Kalender ini memiliki aturan tahun kabisat yang sederhana yakni setiap tahun yang habis dibagi 4 adalah tahun kabisat.
Namun, ini menyebabkan keterlambatan dalam perhitungan waktu.
Pada tahun 8 SM, Kaisar Augustus memperkenalkan penyesuaian tambahan dengan menetapkan bahwa tahun kabisat hanya terjadi jika tahun tersebut habis dibagi 900.
Meskipun upaya ini dilakukan untuk memperbaiki kalender, tetapi masalah penyelarasan masih terjadi.
2. Kalender Gregorian
Pada tahun 1582, Paus Gregorius XIII memperkenalkan kalender Gregorian untuk mengatasi ketidaksesuaian Kalender Julian dengan pergerakan matahari.
Ia melakukan pemotongan sebanyak 10 hari dari bulan Oktober untuk menyelaraskan kembali kalender.
Selain itu, Gregorius mengembangkan sistem tahun kabisat baru yang lebih tepat, menyesuaikan tahun kalender dengan tahun matahari sebanyak 365,2422 hari.
Namun, untuk menghindari akumulasi kesalahan, tiga hari kabisat dihapus setiap 400 tahun.
Salah satu aspek utama reformasi ini adalah pengenalan aturan tahun kabisat yang lebih akurat.