Mengerti.id – Tan Malaka merupakan salah satu Pahlawan Nasional sekaligus filsuf dan politisi Indonesia yang kontroversi.
Gelar Pahlawan Nasional didapatkan Tan Malaka berdasarkan keputusan RI No. 53 yang ditandatangani Presiden Soekarno.
Gelar tersebut diperoleh Tan Malaka pada 28 Maret 1963, karena ia dinilai memberikan sumbangsih bagi bangsa Indonesia.
Baca Juga: Penting! Teori Brahmana, Sudra, Ksatria dan Waisya, Cikal Bakal Masuknya Hindu-Buddha di Indonesia
Selain keyakinan dan sikapnya yang kontroversi, penyebab wafatnya pun masih menjadi misteri.
Dikutip Tim Riset Mengerti.id dari buku Kematian Tan Malaka karya Kholid O. Santoso, setidaknya ada 3 teori mengenai wafatnya Sang Bapak Republik Indonesia tersebut.
1. Teori Partai Komunis Indonesia (PKI)
Pada tahun 1948, Tan Malaka menulis buku berjudul Thesis. Buku tersebut rupanya menuai perseteruan dengan PKI.
Namun ia malah mendapat dukungan dari sejumlah anggota PKI, yang sejak awal tidak sejalan dengan program partai.
Ia juga mendapat dukungan dari berbagai tokoh-tokoh terkemuka lainnya seperti Iwa Kusumasumantri dan Mr. Ahmad Soebardjo.
Kemudian dukungan kepadanya pun datang dari sejumlah tokoh pemuda 45, diantaranya Chaerul Saleh, Sukarni dan Adam Malik.
Puncak dari perseteruannya dengan PKI yaitu ketika menjelang detik-detik terjadinya revolusi.
Kemudian Muso sebagai orang PKI mengatakan kepada wartawan bahwa bahwa hal pertama yang akan ia lakukan adalah menggantung mati Tan Malaka.
Maka berdasarkan kronologis di atas munculah spekulasi bahwa penyebab wafatnya bapak Republik Indonesia itu adalah PKI.