Mengerti.id – Dalam penerimaan mahasiswa baru SNBT merupakan jalur yang diminati oleh banyak calon mahasiswa sebagai salah satu metode untuk memasuki perguruan tinggi favorit.
Penggunaan sistem SNBT ini dianggap banyak calon mahasiswa lebih adil karena mereka masuk ke perguruan tinggi berdasarkan nilai tes yang dikerjakan dengan kemampuan diri sendiri.
Bagi yang masih bingung, istilah SNBT merupakan kepanjangan dari Seleksi Nasional Berdasarkan Tes yang dikelola oleh BP3 (Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan).
Baca Juga: Profil dan Biodata Lilis Karlina, Pedangdut yang Anaknya Ditangkap Polisi Karena Kasus Narkoba
Dalam SNBT, semua calon mahasiswa yang ingin mendaftar ke perguruan tinggi negeri di Indonesia harus mengikuti tes yang sama, baik yang berasal dari sekolah negeri maupun swasta.
Penggunaan dari SNBT sendiri dimaksudkan untuk memberikan kesempatan yang sama bagi semua calon mahasiswa dalam proses seleksi penerimaan mahasiswa baru tanpa memandang latar belakang pendidikan.
SNBT sendiri merupakan pengganti dari tes SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) karena dianggap lebih efektif dalam menyeleksi calon mahasiswa yang akan masuk ke Perguruan Tinggi Negeri.
Oleh karena itu, penting bagi calon mahasiswa untuk mempersiapkan diri secara maksimal dalam menghadapi SNBT agar dapat memperoleh hasil tes yang baik dan memenuhi syarat untuk diterima di perguruan tinggi yang diimpikan.
Baca Juga: Profil dan Biografi Buya Hamka, Ulama Besar yang Karismatik dari Minangkabau
Untuk rangkaian tes dari SNBT mengenai apa yang harus dipelajari, penjelasannya adalah sebagai berikut.
Rangkaian Tes SNBT (Seleksi Nasional Berdasarkan Tes)
SNBT merupakan metode masuk Perguruan Tinggi Negeri yang dilakukan berdasarkan hasil nilai Tes Skolastik yang berbasis komputer. SNBT menguji kemampuan calon mahasiswa dalam beberapa bidang melalui Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Literasi yang terdiri dari tujuh subtes.
1. Kemampuan Penalaran Umum
Tes ini mengujikan masalah yang dapat diselesaikan dengan cara berpikir logis dan sistematis. Tes ini terdiri dari soal-soal berbentuk cerita yang harus dipecahkan dengan menggunakan logika.