Mengerti.id - Mungkin masih banyak yang bingung, saat hampir seluruh warga di pulau jawa menggunakan bahasa jawa sebagai bahasa sehari – hari, namun berbeda dengan masyarakat di Jawa Barat yang justru bahasa sehari harinya menggunakan bahasa sunda.
Alasan pertama mengapa masyarakat Jawa Barat tidak memakai bahasa jawa dan menolak disebut sebagai orang jawa, karena memang masyarakat Jawa Barat bukan orang jawa.
Sementara masyarakat Jawa sendiri yang tinggal di sebagian besar pulau Jawa berasal dari suku Jawa.
Sedangkan berbeda dengan orang – orang di Jawa Barat yang berasal dari kelompok etnis yaitu suku Sunda.
Masyarakat di Jawa Barat sendiri sudah cukup lama tinggal di wilayah barat pulau jawa yang dikenal dengan Tatar Pasundan.
Jawa Barat sendiri merupakan provinsi di Indonesia yang memiliki luas 35.278 kilometer persegi, dengan jumlah penduduk hampir 50 juta jiwa dengan ibu Kota yaitu Kota Bandung.
Dilansir mengerti.id pada video yang diunggah pada akun TikTok @isannix_ pada 25 Maret 2022. Berikut penjelasan mengenai masyarakat di Jawa Barat yang tidak menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa sehari – hari.
Baca Juga: Apa Itu PPATK? Tugas dan Kaitannya dengan Kasus Laporan 349 Triliun
Berawal dari seorang penjelajah Portugis bernama Tomi Pires dalam catatannya Suma Oriental pada abad ke-16 yang menjelaskan bahwa Tatar Pasundan adalah tanah ksatria dan pelaut, dimana mereka jauh lebih terkenal dibandingkan para pelaut dan ksatria dari pulau Jawa.
Menurut Pires, orang–orang sunda pada masa itu selalu bersaing dengan orang–orang jawa dan begitu pula sebaliknya.
Dalam aktivitas kesehariannya, antara orang Jawa dan orang Sunda pun tidak terlalu akrab dan tidak berteman, tetapi mereka juga tidak bermusuhan.
Hal ini yang menjadikan para orang Sunda dan orang Jawa hanya mengurusi urusan hidupnya masing–masing.
Baca Juga: Apa Arti ‘Moal Dipilih Deui’? Isi Spanduk yang Kritisi Ridwan Kamil di Garut Jawa Barat