Mengerti.id – Hadist, hadits atau hadis? Masih banyak masyarakat awam yang bingung dengan bagaimana penulisan kalam Rasulullah SAW dalam latinnya.
Jika dibaca lagi, hadist, hadits atau hadis, sekilas memang tidak ada bedanya di antara ketiganya.
Namun jika hadist, hadits dan hadis dikembalikan lagi ke bahasa aslinya, Arab, maka akan memiliki makna yang berbeda karena beda juga cara penulisannya.
Baca Juga: 5 Sikap Seorang Muslim untuk Menghadapi Masa Depan Berdasarkan Al Quran dan Hadist
Hadits sendiri merupakan kalam, perkataan atau percakapan Rasulullah SAW yang biasanya didengar atau dilihat oleh sahabat atau keluarganya.
Kemudian kalam Nabi tersebut diriwayatkan atau diberitahukan kepada umat yang tidak hidup pada zamannya sebagai ilmu dan pedoman hidup di samping Al-Qur’an.
Tidak hanya perkataan atau ucapan Rasulullah SAW saja yang bisa dijadikan hadits, tapi segala perbuatannya pun bisa dijadikan teladan bagi umat.
Di dalam KBBI, hadis merupakan kosa kata yang sudah diserap. Dalam artian lain hadis adalah kata baku.
Namun kebanyakan orang lebih sering memakai kata hadits atau hadist ketimbang bakunya, yaitu hadis.
Baca Juga: 3 Kata Terpanjang dalam KBBI, Salah Satunya Berasal dari Yunani dan Latin
حديث/الحديث , jika dipindah ke bahasa Indonesia bisa dituliskan sebagai hadist atau hadits.
Namun penulisan hadits bisa dikatakan lebih tepatnya, karena huruf terakhirnya adalah tsa, bukan sta.
Pedoman hidup bagi umat Islam ada empat, yaitu, Al-Qur’an, hadits, ijma’ dan qiyas.
Seperti yang sudah diketahui banyak umat Islam, Qur’an adalah kalam Allah SWT, sedangkan hadits merupakan perkataan atau perbuatan Rasulullah SAW.