Mengerti.id - Umat Muslim di Indonesia kebanyakan pasti mengetahui salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama.
Sejarah Berdirinya Nahdlatul Ulama (NU) yang merupakan organisasi terbesar di Indonesia sangatlah panjang. NU Telah berdiri sejak zaman penjajahan Belanda.
Nahdlatul Ulama ulama merupakan organisasi Islam yang didirikan oleh KH. Hasyim Asy'ari pada tanggal 31 Januari 1926 atau bertepatan dengan 16 Rajab tahun 1344 Hijriyah.
Baca Juga: Siapa Pendiri NU? Nama Lengkap dan Tujuan Organisasi Nahdlatul Ulama
Alasan pendirian NU adalah untuk tetap menjaga tradisi Islam tradisional nusantara agar tidak terpengaruh kebijakan modernis Muhammadiyah dan Persatuan Islam (Persis).
Selain itu membendung munculnya gerakan Salafi yang menolak adat istiadat setempat yang dipengaruhi oleh tradisi Hindu dan Budha Jawa pra-Islam.
Organisasi yang didirikan di Surabaya tersebut bertujuan untuk untuk membela praktik ibadah Islam tradisionalis yang sesuai dengan akidah Asy'ariyah dan fiqih Mazhab Syafi'i.
KH. Hasyim Asy'ari yang merupakan pendiri dan pengasuh Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur ditunjuk menjadi ketua pertama Nahdlatul Ulama.
Baca Juga: 10 Twibbon dan Ucapan Harlah Satu Abad NU 2023, Bisa untuk Profil dan Caption di Medsos
Nahdlatul Ulama menganut pemahaman ahlussunnah wal jamaah dengan akidahnya mengikuti mazhab Asy'ariyah dan Maturidiyah.
Di bidang fiqih, NU mengakui adanya empat mazhab yaitu Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hambali Tetapi dalam prakteknya kebanyakan bermazhab Syafi'i.
Dalam bidang tasawuf, NU mengikuti mazhab Al-Ghazali dan Junaid al-Baghdadi. NU merupakan gerakan Islam yang progresif, liberal dan pluralistik dan konservatif.
Nahdlatul Ulama telah menyatakan bahwa mereka tidak terikat pada organisasi atau partai politik manapun. Diperkirakan NU memiliki anggota hingga lebih dari 95 juta (2021).
Baca Juga: Kumpulan Kata Ucapan Harlah NU 2023 ke-100 Tahun, Cocok Diposting di Media Sosial